Connect with us

UTAMA

Pagi Ini 188 Siswa SPN Polda NTT Dilantik, Kapolda: Kurangi Pelanggaran!

Published

on

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman saat memberikan arahan dalam rangka pembekalan siswa pembentukan Bintara Polri Perbatasan di Aula SPN Polda NTT, Kamis (28/2).

Kupang, penatimor.com – Pagi ini, Senin (4/3), merupakan momen yang bersejarah bagi 188 orang Bintara Polri baru.

Mereka dilantik menjadi anggota Polri Perbatasan yang bertugas mengamankan keamanan di sekitar wilayah perbatasan.

Namun sebelum menjalankan tugas negara tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengingatkan seluruh anggota kepolisian terutama bintara baru untuk menghindari penggunaan narkoba dan konsumsi minuman keras.

Hal tersebut disampaikan Kapolda saat memberikan arahan dalam rangka pembekalan siswa pembentukan Bintara Polri Perbatasan TA. 2018/2019 di Aula SPN Polda NTT, Kamis (28/2).

Kapolda mengakui kalau belum lama ini ada anggota Polri yang memakai narkoba sehingga sudah diproses dan disidangkan.

“Harusnya anggota Polri menjadi contoh bagi masyarakat. Jangan ada anggota Polri angkatan 43 yang terlibat narkoba dan terlibat pelanggaran tindak pidana, karena kalian sudah susah payah mengikuti seleksi dan tujuh bulan mengikuti pendidikan,” tegas Kapolda.

Jenderal bintang dua itu juga mengingatkan kalau selama ini Polri identik dengan arogansi, sok kuasa, sok jagoan, dan anggapan ini merupakan pemahaman yang salah.

Disebutkan pula, atribut yang gagah bagi anggota Polri bukan untuk menunjukkan arogansi kekuasaan.

“Uniform kita sebagai suatu lambang untuk lebih disiplin dan menghargai seragam Polri,” ujarnya.

Untuk itu anggota Polri jangan merasa dengan simbol yang gagah maka bisa bersikap arogan terhadap masyarakat, karena tugas kepolisian tidak akan berhasil jika tidak ada bantuan masyarakat.

Untuk itu siswa Bintara Polri di SPN Polda NTT yang sebagian besar adalah pemuda NTT harus menjadi contoh pada lingkungan.

Kapolda juga mengingatkan bahwa anggota Polri tidak kebal hukum.

“Jika (Anggota Polri) melanggar hukum maka perlu hukuman berlipat lebih dari masyarakat biasa karena anggota Polri adalah penegak hukum yang paham soal pelangaran hukum,” tegasnya

Selama ini, lanjut dia, banyak pandangan negatif terhadap Polri, maka dalam kepemimpinan Kapolri saat ini, berbagai program dijalankan untuk membenahi Polri melalui program Promoter.

Kapolda menjelaskan pula soal tiga program utama prioritas pembenahan Polri, yakni perbaikan kinerja Polri, perbaikan kultur Polri dan pengelolaan media massa.

Dalam waktu dekat kata Kapolda, tugas berat untuk anggota Polri menanti yakni pelaksanaan Pemilu pada 17 April mendatang.

Polri memiliki tugas berat mengamankan Pemilu baik pemilu presiden maupun pemilihan legislatif.

Kapolda juga menekankan sejumlah hal yakni anggota Polri perlu menjalin komunikasi dan sinergitas yang baik dengan masyarakat dan menjadi teladan masyarakat.

“Hindari sikap arogan dan angkuh dengan masyarakat serta harus mengurangi pelanggaran,” tandasnya.

Kapolda pun meminta anggota Polri bijak menggunakan media sosial dengan tidak memposting hal-hal yang kontra produktif dengan citra Polri.

Terkait dengan penempatan 188 bintara Polri tugas perbatasan, Kapolda NTT mengakui kalau prioritas penempatan adalah di wilayah Polres Belu, TTU dan Alor.

Harapannya, para anggota Polri ini menjadi agen perubahan dalam pelaksanaan tugas di perbatasan, dengan energi baru bisa lebih meningkatkan kinerja kepolisian di wilayah perbatasan. (R3)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!