UTAMA
188 Siswa Bintara SPN Kupang Latihan Kerja di TTU dan Belu
Kupang, penatimor.com – Sebanyak 188 siswa Bintara Polri Perbatasan yang selama ini menjalani pendidikan di SPN Polda NTT mulai melakukan latihan kerja di wilayah sejak Minggu (17/2) hingga Sabtu (23/2).
Para siswa diterjunkan ke wilayah Polres TTU dan Polres Belu. Pembukaan latihan kerja siswa dan pelepasan siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Perbatasan TA 2018/2019 dilaksanakan di SPN Polda NTT oleh Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, SSt MK, Minggu (17/2).
Pada kesempatan tersebut, Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol. Nanang Putu Wardianto, mengemukakan siswa Diktuk Bintara Polri perbatasan sudah tujuh bulan menjalani pendidikan di SPN Polda NTT di Lasikode.
Latihan kerja sendiri merupakan bagian dari proses belajar mengajar selama pendidikan di SPN Polda NTT sekaligus sebagai tahap pembulatan materi-materi pendidikan yang selama ini telah diterima oleh siswa.
“Latihan kerja bertujuan untuk memantapkan dan mempersiapkan para siswa Diktuk Bintara Polri Perbatasan dalam melaksanakan tugas kepolisian di lapangan kedepannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” ujarnya.
Diharapkan dalam pelaksanaan latihan kerja, para siswa mampu memperdalam atau menambah wawasan serta berbagai teknik dan teori maupun praktik yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga dijadikan acuan dan pedoman pada saat bertugas di lapangan, walaupun pelaksanaan latihan kerja cukup singkat sehingga siswa diharapkan mampu memanfaatkan waktu yang ada.
Latihan kerja juga agar siswa memahami lima fungsi kepolisian yakni fungsi Reskrim, Lalu Lintas, Intelkam, Samapta dan Binmas serta mampu mengamati dan mendalami pelaksanaan tugas kepolisian di wilayah perbatasan negara yakni kerjasama dengan unsur terkait di wilayah perbatasan dan mengidentifikasi kejahatan yang sering terjadi di wilayah perbatasan sesuai dengan pendidikan Diktuk Bintara Polri Perbatasan yang ditempuh di SPN Polda NTT.
Para personel Polri dituntut menjadi sosok Polri yang profesional, modern dan terpecaya (promoter) dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk menjadi profesional harus lah melalui proses yakni pendidikan pembentukan dilandasi proses sehingga siswa akan menjadi Bintara Polri Promoter yang harus mengikuti pendidikan dengan motivasi, semangat dan tekad yang kuat sehingga bisa dilantik menjadi Bintara Polri yang profesional.
“Para siswa juga diharapkan mampu mengoperasionalkan peralatan kepolisian yang berbasis IT sehingga tidak kalah dengan pesatnya perkembangan jaman,” ujar Ka SPN Polda NTT.
Untuk itu, para siswa harus belajar dari senior selama latihan kerja terkait penggunaan sarana Polri berbasis IT sehingga terbentuk siswa yang modern untuk menjadi polisi yang terpercaya.
“Siswa harus mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan mencermati pelayanan publik di lingkungan Polri sehingga memahami pelaksanaan tugas yang bersentuhan dengan masyarakat dengan prinsip bersih, transparan dan akuntabel,” tambah Ka SPN Polda NTT.
Pada kegiatan tersebut, Ka SPN Polda NTT berpesan kepada para siswa untuk meminimalisir pelanggaran atau perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan. Siswa juga harus menunjukkan sikap yang baik dengan senior dan masyarakat di lokasi tempat pelaksanaan latihan kerja.
Di sisi lain, siswa juga harus mematuhi aturan yang berlaku selama pelaksanaan latihan kerja.
Diingatkan pula soal kondisi iklim dan lingkungan yang berbeda dengan tempat siswa dididik selama ini sehingga siswa diminta tetap menjaga kebersihan dan memperharikan kesehatan diri masing-masing.
Selama pelaksanaan latihan kerja, para siswa diharapkan memaksimalkan kegiatannya selama berada di Polres perbatasan khususnya Polsek perbatasan yakni Polsek Miomafo Timur dan Polsek Insana Utara/Wini di Polres TTU dan Polsubsektor Motaain Polres Belu.
“Latihan ini selain bersifat teknis dan simulatif sesuai kompetensi bintara Polri perbatasan sekaligus merupakan tolok ukur keberhasilan proses pendidikan dalam rangka membekali pengetahuan dan ketrampilan praktis dan teknis kepada para siswa guna menunjang tugas pokoknya selaku Bintara Polri perbatasan.
Pelepasan siswa peserta latihan kerja ditandai dengan penyematan pita dan tanda pengenal kepada perwakilan. Siswa kemudian diberangkatkan dengan bus polisi didampingi pengasuh dan tenaga pendidiknya. (R3)