UTAMA
Progres Proyek 2018 di Pemkot Kupang Sesuai Rencana
Kupang, penatimor.com – Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Kupang Yohanes Hanli Hidayat, mengatakan, total paket proyek yang telah masuk ke pihaknya sebanyak 81 paket.
Sebanyak 71 paket telah selesai dilelang dan sementara dalam pelaksanaan, sedangkan 10 pekerjaan masih dalam proses lelang.
“Jika dibandingkan tahun kemarin dan tahun ini, tentu tahun 2018 ini lebih baik. Berdasarkan data sampai Juni ini, progresnya lebih cepat karena didorong juga oleh Wali Kota Kupang, juga merupakan aturan Pusat terkait penggunaan anggaran Dana Alokasi Khusus, yaitu 21 Juli semua proyek sudah harus selesai kontrak,” kata Yohanes saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (6/7).
Dia menjelaskan, jika pada 21 Juli, belum juga dilakukan kontrak, maka akan ada penilaian dari Pusat. Sehingga tahun 2018 ini, semua organisasi perangkat daerah (OPD) menunjukan progres yang sangat baik.
“Untuk proyek segmen V Taman Tirosa, masih sementara dalam proses dan persiapan dokumen. Belum dimasukan di Badan Pelelangan Barang dan Jasa. Seharusnya memang sudah harus mulai dikerjakan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, semua OPD yang memiliki rencana pembangunan dan telah ditetapkan anggarannya, akan dimasukan dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP), dan pelaksanaannya tergantung OPD masing-masing dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) masing-masing OPD.
“Jika PPK mengajukan dokumen lelang, maka Badan Pelelangan akan langsung memprosesnya,” kata Yohanes.
“Karena sudah menggunakan sistim online, maka kerjanya juga cepat. Hari ini dimasukkan, maka hari ini juga selesai. Yaitu dengan penetapan Pokja, yang kemudian membuat jadwal lelang, setelah dilelang secara online,” sambung dia.
Masih menurut Yohanes, yang menang tender dilihat dari spesifikasi yang telah ditetapkan.
“Saat lelang ada penawaran. Penawaran yang diajukan beragam. Ada yang menggunakan penawaran terendah, ada juga yang tinggi. Tetapi bukan karena dia memberikan penawaran terendah lalu menang, tapi dilihat dari spesifikasinya juga. Penawaran dilakukan untuk melakukan penghematan pada pagu anggaran, tetapi juga harus memperhatikan peryaratan teknis dan spesifikasnya. Misalnya tentang kualitas pekerjaan, alat dan lainnya,” terangnya.
Selain itu, semuanya tentu akan memprioritaskan proyek-proyek agar dikerjakan oleh anak-anak daerah. Tetapi juga harus dilihat kualitasnya.
Pelelangan dilakukan secara online, dimana menurut Yohanes, semua bersaing secara terbuka. Jadi tergantung dari kesiapan dan kesediaan dari penyedia masing-masing, baik itu secara teknis maupun administrasi.
“Kami semua berharap agar anggaran daerah, anak daerah yang kerja. Tetapi siap atau tidak anak daerah. Untuk hasil dan kulitas pekerjaan yang baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Kupang Merry Salouw, mengatakan, progres pelelangan sampai pada tahapan awal pengerjaan sudah berjalan baik.
“Hanya ada beberapa proyek yang masih sementara dalam proses pelelangan. Kami terus dorong agar semua proyek berjalan lancar dan memiliki hasil yang baik,” katanya.
Menurut Merry, pemerintah juga harus mengutamakan anak-anak daerah. Maksudnya adalah proyek juga harus diberikan kepada anak asli daerah, agar anggaran yang ada tidak keluar atau digunakan untuk orang luar, tetapi untuk anak daerah.
“Kami terus dorong agar semua proyek yang dilelang juga bisa melihat anak-anak asli daerah. Jangan sampai uang yang ada justru diberikan kepada orang luar. Tentu dilihat dari kualifikasi dan spesifikasi yang dimiliki. Jika memang anak daerah mampu bekerja maka berikan kesempatan,” kata dia.
Selain itu, Merry menegaskan agar semua proyek juga bisa diawasi oleh OPD terkait, agar bisa selesai tepat waktu sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
“Yang terpenting adalah waktu dan kualitas. Kedua hal ini harus dipastikan berjalan sesuai dengan perencanaan. Jangan karena mengejar waktu lalu mengabaikan kualitas pekerjaan. Kami di Komisi III akan terus mengawasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore, mengimbau kepada semua pimpinan OPD dan PPK agar bisa melakukan perencanaan proyek secepatnya, agar segera dilakukan pelelangan dan dilanjutkan dengan pengerjaan.
Batas waktu yang diberikan Jefri, yaitu hingga akhir Juni, sehingga awal Juli, semua proyek sudah mulai dikerjakan, agar pada November semua proyek sudah bisa dilihat hasilnya. (R1)