PILKADA
Kepala Desa Perempuan NTT Era 80-an Ini Bangga pada Cawagub Emi Nomleni
Kupang, penatimor.com – Menjadi kepala desa bagi kaum perempuan NTT tidaklah mudah. Apalagi jika itu terjadi pada masa Orde Baru. Selain demokrasi lagi mati suri, budaya NTT zaman itu juga masih menganggap perempuan sebagai kaum terbelakang.
Namun, siapa sangka jika di era Soeharto itu sudah ada seorang perempuan NTT yang menjadi kepala desa. Namanya Quinta Nenometa. Dia memimpin Desa Sanbet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 1979-1982.
Mama Quinta yang kini berusia 72 tahun bercerita, saat menjabat menjadi kepala desa, dia mendapat tunjangan Rp. 2.500 per bulan.
“Tunjangan hanya sedikit. Subsidi cuman Rp 75.000 buat bangun desa. Tetapi saya bersyukur bisa dipercayai sebagai kepala desa,” katanya.
Pengalamnnya sebagai kepala desa dulu membuat Quinta sangat bangga terhadap Emelia J Nomleni. Sebab, Calon Wakil Gubernur NTT itu telah mencatat sejarah sebagai perempuan NTT pertama yang maju dalam kontestasi politik tingkat provinsi.
“Sebagai kaum perempuan, saya sangat bangga karena majunya Mama Emi membuktikan bahwa perempuan NTT itu hebat dan sederajat dengan kaum laki-laki,” katanya.
Sementara Mama Emi mengaku sosok Mama Quinta sangat menginspirasi dirinya dan membuatnya semakin percaya diri dalam pencalonannya sebagai Wakil Gubernur NTT 2018-2023.
“Ini bukti bahwa perempuan itu tidak boleh dipandang sebelah mata. Perempuan hadir bukan mau merebut tempat laki-laki tetapi kehadiran perempuan sebagai penolong bagi laki-laki,” kata Mama Emi. (R2)