Connect with us

UTAMA

DPRD NTT Minta BOP Kembalikan Konsep Pariwisata yang Inklusif

Published

on

Ilustrasi/ foto: net

Kupang, Penatimor.com – DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Badan Otorita Pariwisata untuk mengembalikan konsep pembangunan pariwisata yang inklusif, terbuka, dan berbasis masyarakat.

Wakil Ketua DPRD NTT, Yunus Takandewa mengatakan, konsep wisata halal yang sedianya diterapkan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tidak sesuai dengan realita NTT yang memiliki beragam budaya dan potensi lokal.

Menurut Yunus, konsep wisata halal yang coba diterapkan Kementerian Pariwisata ini justru bisa merugikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan di NTT.

“Pencermatan sejak bergulirnya konsep ini, penolakan dari berbagai elemen masyarakat sangat kuat. Untuk itu, konsep ini jelas kami tolak,” tegas Yunus.

Karena itu, Yunus meminta Badan Otorita Pariwisata segera mengembalikan konsep pembangunan pariwisata yang inklusif, terbuka, dan berbasis masyarakat.

“Hal ini agar tujuan pembangunan pariwisata benar- benar untuk percepatan pemenuhan kesejahteraan rakyat,” ujar politikus PDI Perjuangan NTT ini.

Dia menegaskan, konsep pembangunan pariwisata di provinsi berbasis kepulauan yang menyandang predikat sebagai “Nusa Terindah Toleransi” itu harus memberikan rasa adil, aman dan nyaman sesuai karakter lokal.

“Tidak perlu memaksakan konsep pembangunan yang memperkeruh arah dan tujuan pembangunan nasional, apalagi cenderung mengganggu suasana kebatinan masyarakat NTT yang hidup dalam suasana rukun dan penuh kedamaian,” tegasnya. (R2)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!