Connect with us

UTAMA

Prosesi di Kupang, Pemuda Islam Turunkan Yesus dari Kayu Salib

Published

on

Fase penyaliban Yesus pada prosesi jalan salib Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang di Jemaat GMIT Syalom Airnona, Jumat (19/4).

Kupang, penatimor.com – Dalam perayaan Paskah tahun 2019, Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang kembali menggelar prosesi jalan salib.

Tahun 2019 ini merupakan prosesi jalan salib VII. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pemuda Klasis Kota Kupang juga menggelar prosesi Galilea atau prosesi pantai, yang digelar di Pantai Lasiana, Kamis (18/4) pagi.

Dalam prosesi Galilea ini, diperankan Yesus memilih murid-murid di Danau Tasik Galilea dan dipilih pantai Lasiana.

Ada beberapa gereja yang terlibat dalam prosesi ini, yaitu GMIT Elim Bolok, GMIT Zaitun Tenau, GMIT Laharoi Namosain, GMIT Ebenhezer Oeba, GMIT Kota Kupang dan gereja-gereja di wilayah Kelurahan Lasiana.

Dalam prosesi Galilea ini, ada prosesi Tuhan Yesus memberi makan 5.000 orang, dan ada simbol semua jemaat yang hadir diberi makan roti dan ikan.

Konsep ini merupakan konsep baru yang dihadirkan dalam prosesi jalan salib VII Pemuda Klasis Kota Kupang.

Adapun 10 etape kesengsaraan Yesus sampai disalibkan.

Etape pertama di Taman Nostalgia, dengan pementasan peran, Yesus sedang berkotbah, Yesus menyembuhkan orang sakit ayan, Kayawas dan imam kompromi bersama Yudas untuk menangkap Yesus l, Perjamuan terkahir dengan murid-murid, doa di Taman Getsemani, dan penangkapan Yesus.

Etape kedua, di Gereja Kota Baru, Petrus menyangkal Yesus. Etape ketiga di Gereja Talitakumi Pasir Panjang, Yesus dihadapan Hanas dan Kayafas. Etape keempat di Gereja Ebenheizer Oeba, Yesus dihadapan Pilatus. Etape kelima di Gereja Kota Kupang, Yesus di hadapan Raja Herodes.

Etape keenam di Gereja Koinonia, Yesus di hadapan Pilatus, dicambuk dan Barabas dibebaskan, Yesus mulai memakai mahkota duri dan mulai memikul salib.

Etape ketujuh, di Gereja Anugerah El Tari, Yesus bertemu Maria dan saudara Yesus.

Etape kedelapan, di depan Polda NTT, Yesus bertemu dengan Feronika, dan etape kesembilan, di depan Gereja Advent, Yesus jatuh dan Simon orang Kirene memikul salib.

Etape kesepuluh, di Gereja Syalom Airnona, penyaliban Yesus dan penguburan Yesus dalam kebaktian Jumat Agung.

Ketua Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Erens Blegur, saat diwawancarai di Taman Nostalgia, Kamis (18/4), mengatakan, berbagai perubahan dalam prosesi jalan salib Pemuda Klasis Kota Kupang terus dilakukan. Berbagai inovasi dan kreativitas pemuda selalu ditingkatkan.

“Kami berharap agar kedepan, prosesi jalan salib di Kota Kupang dapat menjadi obyek wisata rohani di Kota Kupang,” katanya.

Dia mengaku, prosesi jalan salib selalu berbeda setiap tahunnya.

Pemuda lintas agama juga dilibatkan. Tahun ini, saat Yesus diturunkan dari kayu salib, rekan muda dari agama Islam yang akan menurunkan Yesus dari kayu salib.

“Jadi tahun ini kita sangat berbeda, pemuda lintas agama juga dilibatkan, dan jumlahnya juga lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, lebih kreatif,” katanya.

Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan toleransi di Kota Kupang, pemuda lintas agama harus bersama-sama membangun daerah ini.

Dia menjelaskan, jumlah peserta yang dilibatkan juga bertambah, sekitar 200 orang yang terlibat dalam prosesi ini.

Selain itu anak-anak juga mulai dilibatkan agar mulai aktif dan dibina sejak dini, agar kedepan menjadi penerus gereja.

Menurut dia, memang tahun ini, kebersihan laut menjadi fokus pemuda Klasis Kota Kupang, karena masalah ini harus segera dituntaskan.

Karena itu, pemuda bersama pemerintah bekerja sama harus segera memberikan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!