POLKAM
AHP Sebut Jokowi “Shadow Boxing” Hadapi Politik Identitas dan Populisme
Jakarta, penatimor.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Dr. Andreas Hugo Pareira (AHP) menanggapi hasil survei Litbang Kompas.
Menurut Andreas, hasil survei yang dilakukan terhadap elektabilitas tokoh nasional yang menjadi bakal calon Presiden, sejalan dan signifikan dengan kinerja yang ditunjukan oleh masing-masing tokoh nasional tersebut.
Ia menilai tidak mengejutkan calon petahana melaju sendiri melampaui calon-calon lain karena memang selama ini Presiden mendominasi karya dan prestasi kerjanya di republik ini.
Sementara tokoh oposisi yang diharapkan muncul dari partai-partai di luar pemerintahan tidak memainkan peran dengan baik, dan cenderung “menyeruduk” menyerang pemerintah secara membabi buta tanpa argumentasi yang jelas.
“Hasil ini paling tidak refleksi aspirasi masyarakat sementara ini. Kelihatan apabila situasi berjalan tetap elektabilitas Jokowi dalam tiga bulan, enam bulan, bahkan setahun ke depan akan meningkat terus melampaui 60 persen. Sehingga relatif aman menuju pilpres 2019,” kata Andreas yang juga anggota Komisi 1 DPR RI asal Dapil NTT 1.
Menurut dia, tantangan terberat Jokowi pada masa-masa yang akan datang, bukan pada Capres penantang, karena harus diakui tidak ada satu tokoh nasional pun saat ini yang mempunyai kinerja, atau pernah mempunyai kinerja yang menjadi modal sosial, selain Jokowi.
“Lawan Jokowi pada masa yang akan datang adalah isu, rumor atau slogan-slogan black campaign yg diarahkan pada diri Jokowi,” sebut Andreas di Jakarta, Senin (23/4).
Maraknya politik identitas dan populisme, lanjut dia, sebagai jalan pintas menyediakan panggung bagi “kompetitor” Jokowi dalam pemilihan Presiden.
“Situasi ini yang kita hadapi dalam peta politik nasional saat ini adalah Jokowi sedang “shadow boxing” menghadapi politik identitas dan populisme,” ungkap Andreas. (R1)