HUKRIM
Lima Warga Selamat dari Kecelakaan Laut di Kbo’o Amarasi Selatan, Dihantam Ombak Saat Melaut di Malam Hari

KUPANG, PENATIMOR – Lima warga asal Kabupaten Kupang nyaris meregang nyawa setelah perahu motor yang mereka tumpangi terbalik dihantam ombak besar di perairan Laut Teres, wilayah Kbo’o, Kecamatan Amarasi Selatan, Sabtu malam (11/4/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.
Beruntung, kelimanya berhasil selamat setelah berenang menuju daratan dalam kondisi gelap gulita dan laut bergelombang.
Kapolres Kupang, AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H., melalui Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O. Sigakole, membenarkan insiden kecelakaan laut tersebut.
“Betul, kejadian terjadi pada Sabtu malam. Korban berjumlah lima orang, dan semuanya berhasil selamat,” ujar Kapolsek kepada wartawan, Minggu (13/4/2025).
Peristiwa bermula ketika lima korban—Fiktor Nabut, Mekri Rimon Bionome, Nimrot Billi, Yanri Nait, dan Yulius Dappa—memulai perjalanan melaut dari pesisir Kbo’o menggunakan perahu motor fiber bermesin Yamaha Johnson 15 PK milik warga bernama Meliaki Baok. Perahu dikemudikan oleh Nimrot Billi.
Namun, sekitar 500 meter dari garis pantai, cuaca yang semula hanya berawan tiba-tiba berubah ekstrem. Ombak besar menghantam perahu hingga terbalik.
Para korban sempat panik, namun dengan sisa tenaga, mereka berenang menuju daratan.
“Setelah berhasil mencapai pantai, mereka kemudian dibantu warga dan dievakuasi ke Puskesmas Sonraen sekitar pukul 02.00 Wita untuk mendapatkan pertolongan medis. Kondisi mereka kini sehat meski masih mengalami trauma,” tambah AKP Jemmy.
Menurut pihak kepolisian, kejadian ini diduga kuat dipicu oleh gelombang laut yang secara tiba-tiba meninggi, meskipun tidak disertai hujan.
Polsek Amarasi yang menerima laporan langsung merespons cepat dengan memverifikasi informasi, mengidentifikasi korban, dan membuat laporan resmi untuk diteruskan ke jajaran pimpinan.
Menyikapi kejadian tersebut, Kapolsek Amarasi Selatan mengimbau masyarakat pesisir dan para nelayan untuk lebih berhati-hati dan tidak melaut sementara waktu, mengingat cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah perairan NTT belakangan ini.
“Keselamatan adalah hal utama. Kami minta masyarakat tidak memaksakan diri melaut saat kondisi cuaca tidak menentu seperti sekarang ini,” tandas Kapolsek.
Kelima korban kini telah diperbolehkan pulang dan berkumpul kembali bersama keluarga masing-masing setelah dinyatakan pulih oleh tim medis. (mel)
Identitas Para Korban:
1. Fiktor Nabut – Lahir di Sonraen, 17 Januari 1995, wiraswasta, warga RT 017/RW 009 Kelurahan Sonraen, Amarasi Selatan.
2. Mekri Rimon Bionome – Lahir di Sonraen, 23 Maret 1996, petani, tinggal di RT 011/RW 006 Kelurahan Sonraen.
3. Nimrot Billi – Lahir di Sumba tahun 1987, wiraswasta, beralamat di RT 031/RW 009 Kelurahan Oesao, Kupang Timur.
4. Yanri Nait – Lahir di Oesao, 14 Agustus 1994, wiraswasta, domisili RT 018/RW 007 Kelurahan Oesao.
5. Yulius Dappa – Lahir di Sumba, 26 Juli 1996, wiraswasta, warga RT 001/RW 001 Kelurahan Lasiana, Kelapa Lima.
