Connect with us

HUKRIM

Bhabinkamtibmas Takari Imbau Warga Terdampak Longsor untuk Segera Mengungsi

Published

on

Bhabinkamtibmas Takari, Aipda Kornelius Nomleni, mengimbau warga yang berada di daerah rawan longsor untuk segera melakukan evakuasi mandiri guna menghindari risiko lebih lanjut.

KUPANG, PENATIMOR – Bencana tanah longsor yang melanda wilayah Takari, Kabupaten Kupang, semakin meluas.

Hingga Senin (3/3/2025), jumlah rumah terdampak meningkat menjadi empat unit, sementara lima rumah lainnya berisiko mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang masih berlangsung.

Bhabinkamtibmas Takari, Aipda Kornelius Nomleni, mengimbau warga yang berada di daerah rawan longsor untuk segera melakukan evakuasi mandiri guna menghindari risiko lebih lanjut.

Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu dini hari menyebabkan tanah longsor di RT 01 RW 01 Takari, mengakibatkan rusaknya beberapa rumah warga.

“Kami meminta warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Keselamatan adalah prioritas utama,” ujar Aipda Kornelius.

Longsor pertama kali menimpa rumah milik Anika Wadu Nawa. Pergerakan tanah terus berlanjut hingga mengenai rumah Adam Tapatab, Wasty Tapatab, dan Selfina Tapatab.

Sementara itu, lima rumah lainnya yang berpotensi terdampak adalah milik Marthen Tapatab, Stefanus Tapatab, Marta Tapatab, Akab Tapatab, dan Lasarus Tapatab.

Akibat kejadian ini, sebanyak 33 kepala keluarga (KK) atau sekitar 150 jiwa, termasuk lansia, anak-anak, dan balita, kini mengungsi di Aula Kantor Kecamatan Takari.

Dalam upaya penanganan darurat, Aipda Kornelius bersama perangkat desa setempat turun langsung ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak serta memberikan imbauan terkait langkah-langkah keselamatan.

Bhabinkamtibmas Takari juga menekankan pentingnya gotong royong dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan selalu berkomunikasi dengan aparat desa atau pihak kepolisian jika membutuhkan bantuan lebih lanjut,” tambah Aipda Kornelius.

Pihak kepolisian, bersama tim relawan dan pemerintah daerah, juga terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.

Dinas Sosial Kabupaten Kupang telah menyalurkan bantuan berupa makanan tiga kali sehari, yang dikelola oleh warga setempat.

Selain itu, pengungsi menerima bantuan 25 kasur lipat serta satu unit toilet portabel yang telah tersedia di lokasi pengungsian.

Bantuan makanan cepat saji sebanyak 10 dus (100 bungkus) juga telah disiapkan untuk pendistribusian lebih lanjut.

Kapolsek Takari, Ipda Fardan Adi Nugroho, S.Tr.K., bersama anggota Polsek Takari, mengunjungi lokasi pengungsian untuk menyalurkan bantuan makanan siang dari Dinas Sosial Kabupaten Kupang.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Paulus Liu, bersama stafnya untuk meninjau langsung kondisi para pengungsi.

Selain bantuan logistik, pengungsi juga mendapatkan layanan kesehatan dari Kepala Puskesmas Takari dan tenaga kesehatan setempat. Warga yang mengalami keluhan kesehatan dapat langsung memeriksakan diri di lokasi pengungsian.

Saat ini, proses pembersihan material longsor masih berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan relawan setempat.

Pemerintah daerah juga tengah mengkaji langkah-langkah mitigasi untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Hingga saat ini, situasi masih terus dipantau oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga dan mengantisipasi dampak lebih lanjut dari tanah longsor ini. (mel)

Advertisement


Loading...