EKONOMI
Transformasi Digital Perbankan, Bank NTT Hadiri FGD Forum 8 BPD di Banjarmasin

BANJARMASIN, PENATIMOR – Perbankan daerah menghadapi era baru dengan kemajuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Menjawab tantangan ini, Forum 8 Bank Pembangunan Daerah (BPD) menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Kota Banjarmasin, Rabu (26/2/2025).
Mengusung tema “Banking in The AI Era” Tahun 2025, forum ini menjadi wadah penting bagi perbankan daerah dalam mempercepat transformasi digital dan meningkatkan daya saing di era modern.
Plt Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Yohanes Landu Praing, hadir dalam forum ini bersama Wakil Kepala Divisi Operasional dan staf direksi Bank NTT.
Bank Kalsel bertindak sebagai tuan rumah penyelenggara, dengan Direktur Utamanya, Fachrudin, yang menyampaikan sambutan selamat datang.
“Kami sangat bersemangat menyambut kehadiran para anggota Forum 8. FGD ini diharapkan menjadi ajang inspiratif, kolaboratif, serta memberikan wawasan baru bagi seluruh peserta dalam menghadapi tantangan digitalisasi perbankan,” ujar Fachrudin.
Kolaborasi Digitalisasi di Era AI
Forum 8 BPD terdiri dari Bank NTT, Bank BPD Bali, Bank Papua, Bank Jambi, Bank Banten, Bank Sulut, Bank Sulselbar, serta FDS dan PAC yang turut berpartisipasi dalam pertemuan ini.
FGD yang berlangsung di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin pada 23-25 Februari 2025 ini menjadi platform bagi BPD untuk mengeksplorasi strategi digitalisasi layanan perbankan, memperkuat ketahanan sistem IT, dan meningkatkan keamanan data nasabah. Dalam pertemuan ini, para pemimpin perbankan daerah membahas bagaimana AI dapat diterapkan dalam operasional perbankan untuk menciptakan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan transaksi.
“Di era digital ini, perkembangan AI telah mengubah hampir semua sektor, termasuk perbankan. Adaptasi terhadap teknologi ini menjadi langkah strategis agar kita tetap relevan dan kompetitif,” lanjut Fachrudin.
Selain membahas transformasi digital, Direktur Utama FDS-PAC Group, Sutjahyo Budiman, menegaskan bahwa BPD harus mampu menjadi garda terdepan dalam digitalisasi di negeri sendiri.
“Dengan arsitektur sistem yang tepat, BPD dapat mengaplikasikan layanan perbankan digital yang lebih efisien dan efektif, sejalan dengan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI),” kata Sutjahyo.
Kegiatan Sosial Susur Sungai dan Santunan
Selain diskusi strategis, Forum 8 BPD juga menggelar kegiatan bakti sosial bertajuk “Susur Sungai”. Dalam kegiatan ini, para peserta mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah untuk menyerahkan bantuan dan santunan bagi Panti Asuhan Sultan Suriansyah.
“Transformasi digital memang penting, tapi semangat kebersamaan dan kepedulian sosial juga menjadi bagian dari identitas BPD. Lewat kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa keberadaan bank daerah bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk berbagi kepada masyarakat,” tutur salah satu peserta FGD.
FGD Forum 8 BPD 2025 ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BPD dalam menghadapi tantangan industri keuangan yang semakin kompleks. Dengan pemanfaatan AI yang tepat, perbankan daerah dapat terus berkembang, memberikan layanan terbaik bagi nasabah, serta berkontribusi dalam mendorong perekonomian daerah menuju masa depan yang lebih digital dan inklusif. (bet)
