HUKRIM
Penyidik Kejati NTT Sita Rumah, Mobil dan Motor Milik Risky Kase di Bandung
KUPANG, PENATIMOR – Tim penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Nusa Tenggara Timur melakukan penyitaan terhadap sejumlah asset milik Rizky Daud Kase yang menjadi tersangka baru dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Kantor Cabang Waingapu, Tahun Anggaran 2023 dan 2024 dengan kerugian negara sebesar Rp 10.798.221.250.
Tim penyidik yang dipimpin langsung oleh Asisten Pidsus, Ridwan Sujana Angsar, SH., MH., setelah berhasil menangkap Rizky Kase di Bali, juga menyita asset milik Asisten Manager SCPP Perum Bulog Cabang Waingapu itu di wilayah Bandung.
Asset milik Rizky Kase yang disita penyidik berupa bangunan rumah, mobil, dan sepeda motor yang dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa akta jual beli, dan STNK mobil dan sepeda motor.
Sementara, Rizky Kase ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus ini usai diperiksa sebagai saksi.
Risky Kase diperiksa oleh penyidik Mourest Aryanto Kolobani, SH.,MH., di ruang pemeriksaan Bidang Pidsus Kejaksaan Tinggi Bali.
Pasca penetapan tersangka, penyidik langsung melakukan penahanan terhadap Rizky Kase di Lapas Kelas 2A Kerobokan, dan untuk selanjutnya akan dibawa ke Kupang untuk menjalani proses hukum selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Risky Daud Kase akhirnya ditangkap penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur setelah sebelumnya sosok karyawan Perum Bulog Cabang Waingapu itu dikabarkan melarikan diri saat penyelidikan kasus ini dimulai.
Rizky Kase ditangkap penyidik setelah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi dalam perkara dimaksud.
Informasi yang dihimpun awak media ini di kantor Kejati NTT, Selasa (11/7/2024), menyebutkan Rizky Kase diamankan penyidik di Bali.
Setelah tiga kali melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Rizky Kase namun tidak dipenuhi, tim penyidik kemudian melacak keberadaan yang bersangkutan. Dan, dari hasil pelacakan tersebut, penyidik akhirnya mengetahui Rizky sedang berada di Bali. Tanpa menunggu lama, penyidik langsung berangkat ke Bali, dan berhasil malakukan penangkapan terhadap Rizky Kase.
Sebelumnya, tim penyidik juga telah menyita 1 unit sepeda motor merk Yamaha Fazzio dengan nomor polisi ED 2032 XX beserta dokumen kelengkapan milik Risky D. Kase di Waingapu.
Selain itu, penyidik juga melakukan pelacakan terhadap transaksi keuangan pada rekening bank milik Risky Kase. Hasilnya, penyidik mendapati adanya transaksi keuangan yang tidak wajar dengan nilai fantastis mencapai puluhan miliar rupiah.
Tim penyidik juga berhasil melacak asset milik Rizky Kase berupa tanah dan bangunan rumah, serta mobil dan sepeda motor di Bandung.
Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan Zulkarnaen yang adalah mantan Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu sebagai tersangka, dan saat ini menjalani penahanan di Rutan Kelas 2B Kupang. Zulkarnaen juga diduga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi dalam kegiatan pengadaan beras premium pada Perum Bulog Cabang Waingapu tahun anggaran 2023-2024.
Dilansir sebelumnya, saat tahap penyelidikan kasus dugaan korupsi dalam kegiatan penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Perum Bulog Cabang Waingapu Tahun Anggaran 2023 dan 2024, terungkap fakta bahwa dengan mengeluarkan SO manual, beberapa oknum di Perum Bulog diduga terlibat dalam korupsi berjamaah ini.
Tidak hanya itu, diduga jumlah beras yang disalurkan ke mitra Bulog justru jauh melebihi kuota yang seharusnya.
Sebanyak 1.000 ton lebih beras Bulog yang digelontorkan untuk menekan harga di pasar diduga dikorupsi oleh oknum pejabat di Bulog Waingapu.
Penanganan perkara ini telah dilakukan sejak awal bulan April 2024, dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Pada tahun 2023, Bulog Cabang Waingapu memiliki stok cadangan beras kurang lebih sebanyak 4.000 ton yang disimpan dalam gudang Bulog Waingapu.
Dimana harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog ini pada bulan Januari – Agustus 2023 sebesar Rp 8.600/kg, sedangkan untuk bulan September 2023 hingga sekarang Rp 10.250/kg.
Untuk setiap pengeluaran beras melalui mitra Bulog di tahun 2023 menggunakan sistem e-RP.
Sementara, mekanisme pengeluaran beras di Bulog adalah mitra Bulog melakukan permohonan permintaan barang kepada Kepala Cabang Bulog Waingapu.
Selanjutnya, permohonan tersebut diterima, dan didisposisi kepada Asisten Manager SCPP untuk ditindak lanjuti apabila stok masih tersedia.
Oleh Asisten Manager SCPP, apabila stok di gudang tersedia berdasarkan sistem e-RP mengeluarkan tagihan yang harus harus dibayar mitra ke bank yang ditunjuk.
Kemudian, setelah membayar di bank sesuai tagihan, mitra kembali ke Asisten Manager untuk diterbitkan Sales Order (SO) atau Order Penjualan dan Invoice by sistem e-RP.
SO tersebut dibawah oleh mitra ke kepala gudang Bulog Kantor Waingapu untuk diproses dengan cara mengeluarkan beras sesuai SO, dan juga menerbitkan Dokumen Pengeluaran Barang.
Namun yang terjadi di Bulog Waingapu, permohonan oleh mitra kepada Kepala Kantor Cabang Waingapu diproses oleh Asisten Manager SCPP dengan cara menerima uang tunai dan menerbitkan SO Manual, dan tidak di-input di aplikasi e-RP karena SOP Bulog melarang menguarkan SO manual.
Selanjutnya, SO manual tersebut oleh kepala gudang diproses dengan cara mengeluarkan beras namun tidak mengeluarkan dokumen pengeluaran barang karena tidak terintegtasi di sistem e-RP.
Hal tersebut menyebabkan selisih stok beras di gudang dengan sistem e-RP dan juga selisih penyetoran.
Jumlah SO manual yang dikeluarkan oleh Asisten Manager SCPP sejak bulan September 2023 hingga Februari 2024 sebanyak 3.594 ton, 522 Kg dengan perhitungam HET di gudang Bulog sebesar Rp 10.250/kg.
Sementara, jumlah yang belum disetorkan oleh Asisten Manager SCPP tahun 2023 sebanyak 1.118 ton dengan hitungan HET 10.250/kg, sehingga jika diuangkan sebesar Rp 11.459.500.000. Hingga saat ini belum dilakukan penyetoran. (bet)