HUKRIM
Toleransi dalam Pelukan Halal Bihalal: Kisah Inspiratif dari RT 40 Sikumana
Ya, di Kelurahan Sikumana, tepatnya di wilayah RT 040, sebuah cerita tentang kebersamaan yang luar biasa terjadi.
Hal itu tercermin dalam momen halal bihalal yang tak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga simbol keindahan hidup dalam kerukunan beragama.
Malam itu, suasana lapangan voli di Jalan Air Lobang I begitu hangat dengan kehadiran berbagai elemen masyarakat. Mereka hadir dalam acara halal bihalal yang diusung dengan tema “Menciptakan Toleransi dalam Keberagaman”.
Inisiatif ini berasal dari pemuda-pemudi RT 040/RW 16, menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan masih berkobar di tengah-tengah mereka.
Imam Mesjid Darusalam Sikumana, Drs. Ramli Deni, menyatakan dengan tegas bahwa Halal Bihalal adalah manifestasi dari indahnya hidup dalam kerukunan.
“Meskipun beragam suku dan agama, Tuhan memberi hikmat untuk kita hidup rukun dan saling menolong,” ungkapnya.
“Sebagai umat beragama, kita jangan saling menuduh atau berprasangka buruk. Kita harus bergandegan tangan di lingkungan ini. Dengan halal bihalal ini kita saling memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi antara sesama warga masyarakat,” lanjut dia.
Sementara, Pdt. Selfiana Bulelobo dari Jemaat GMIT Pniel Sikumana, turut menekankan pentingnya toleransi dalam menjaga kedamaian di tengah perbedaan.
“Keberagaman harus menjadi kekuatan bagi kita untuk terus mempererat hubungan persaudaraan dan menjaga kehidupan iman,” tuturnya.
Menurut Pdt. Selfiana, kegiatan hal bihalal ini sangat penting untuk kemasyarakatan, karena ada berbagai suku etnis dan agama.
“Pentingnya ada toleransi di dalam keluarga besar RT 040/RW 16, supaya terjalin hidup rukun dan damai antar sesama. Sebagai tokoh agama Kristen, saya berharap momentum ini bisa menggalang hubungan persekutuan yang erat di antara warga yang ada, dan juga meperkuat kehidupan imannya. Sehingga dapat memberi warna dari agama masing-masing, dan juga merangkul satu dan lain untuk hidup berdampingan,” jelasnya Pdt. Selfiana.
Apresiasi pun tak ketinggalan dari Neda Ridla Lalay, Anggota DPRD Kota Kupang Terpilih periode 2024-2029, yang melihat halal bihalal sebagai momentum penting untuk membangun kebersamaan.
“Momen seperti ini membawa kita untuk saling memaafkan dan memperkuat ikatan kasih dalam hidup beriman dan persaudaraan,” kata Neda.
Neda juga memberikan apresiasi kepada pemuda-pemudi yang telah menggelar acara halal bihalal yang merupakan kegiatan sangat positif.
“Apalagi kegiatan ini merupakan momen dalam suasana Lebaran, dengan kegiatan ini keluarga besar yang ada di lingkungan RT 040 ini bisa saling memaafkan dan saling menjaga tali kasih dalam hidup beriman dan persaudaraan di lingkungan sekitar,” terang Neda.
“Karena kita hidup dalam lingkungan masyarakat harus saling menolong dalam keadaan apapun, maka perlu adanya kegiatan seperti agar dapat menjaga toleransi yang terjalin rukun ini,” lanjut dia.
Dia juga berharap kedepanya para pemuda-pemudi di wilayah tersebut selalu kompak dan bersatu untuk selalu melakukan kegiatan-kegiatan positif.
Ketua panitia, Hendrik Papaja, mengungkapkan bahwa halal Bihalal adalah hasil dari semangat kebersamaan dan keinginan untuk mempertahankan harmoni.
“Kita ingin menjaga tali persaudaraan di antara kita, meskipun beragam suku, etnis, dan agama,” jelasnya dengan penuh semangat.
Hendrik juga menyampaikan bahwa acara halal bihalal merupakan momen saling memaafkan dan manjaga keharmonisan hidup rukun di antara warga masyarakat RT 040.
Kegiatan ini menurut Hendrik, dilakukan secara spontan dan ide itu muncul bahwa pentingnya hidup rukun dan damai, sehingga di suasana Lebaran ini, perlunya ada halal bihalal supaya tali persaudaraan yang ada di lingkungan itu tetap terjaga.
“Karena warga di tempat ini ada berbagai suku etnis dan agama, maka perlu dan penting untuk menjaga supaya tetap hidup rukun,” imbuhnya.
Ditambah bahwa kegiatan halal bihalal merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh para pemuda- pemudi di wilayah tersebut, dan untuk kegiatan pertama kali dilakukan saat perayaan Paskah.
“Kami berharap kedepannya kegiatan ini akan terus dilakukan, dan berikutnya kita bisa buat acara halal bihalal untuk warga Air lobang I, II, III di Kelurahan Sikumana,” harap Hendrik.
Terpantau, acara halal bihalal tersebut juga dihadiri oleh Lurah Sikumana Getrida Isabela, Kajari Timor Tengah Utara, Dr Roberth Jimmy Lambila, dan Ketua RT 040 Dominggus Manimau.
Acara berlangsung penuh sukacita dengan saling bersalaman, memaafkan, berfoto bersama, dan makan bersama.
Semua warga RT 040 hadir dalam momen kebersamaan ini. Mereka menggenggam erat tekad untuk menjaga kerukunan dalam perbedaan.
Di tengah keramaian, satu momen diabadikan dalam sebuah foto. Warga RT 040 berpose bersama dengan senyum yang merefleksikan kebahagiaan dan harmoni yang mereka rasakan.
Di sini, dalam rangkulan Halal Bihalal, mereka menemukan keindahan hidup dalam kerukunan beragama. Perbedaan bukan lagi penghalang, tetapi justru menjadi warna yang memperindah kehidupan mereka. (wil)