Connect with us

SOSBUD

Hari Ini Mulai Dikerjakan Jalan Alternatif Sepanjang 0,58Km di Takari, Menyusuri Tepi Sungai

Published

on

Peta Jalan Alternatif I yang direncanakan BPJN Nusa Tenggara Timur.

KUPANG, PENATIMOR – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Kabupaten Kupang bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melakukan pertemuan dengan 9 pemilik lahan di Kecamatan Takari untuk pembukaan jalan alternatif.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (21/2/2023) itu, telah disepakati untuk pembukaan jalan alternatif menyusuri tepi sungai sepanjang 0,58 Km, sebagai rencana BPJN.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang Teldy Sanam, ST., yang dikonfirmasi awak media ini, Senin (20/2/2023) malam, mengatakan, sesuai hasil pertemuan dengan para pemilik lahan, maka pembukaan jalan alternatif akan mulai dikerjakan pada hari ini, Selasa (21/2/2023).

Sementara itu, mengenai kondisi jalur utama yang sebelumnya mengalami longsor, Teldy sampaikan bahwa sempat ditutup kembali pada Senin kemarin, lantaran kondisi jalan masih sangat menanjak.

“Setelah kita cek kembali memang masih terlalu menanjak, sehingga ditutup sementara, lalu kita buka jalur baru di posisi yang agak rendah, atau di bagian bawah jalur yang pertama, dan mulai siang sudah dibuka kembali tetapi tetap dengan sistem buka-tutup,” jelas Teldy.

Untuk diketahui, sebelumnya BPJN NTT merencanakan dua jalan alternatif, yaitu yang pertama adalah menyusuri tepi sungai dengan jarak 0,58 Km, dan alternatif kedua yaitu melalui rute Oesao-Oekabiti-Panite-Batu Putih dengan jarak mencapai 88Km.

Diberitakan sebelumnya, ruas jalan nasional Trans Timor atau Timor Raya tepatnya di Km72, Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, yang selama tiga hari tertutup longsor akhirnya kembali bisa dilewati arus kendaraan.

Akses jalan yang menghubungkan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan empat kabupaten lainnya di Pulau Timor, termasuk negara Timor Leste itu sudah bisa dilewati pengguna jalan sejak Minggu (19/2/2023) sekira pukul 18.00 Wita.

Walaupun telah diuji coba untuk dilewati, tetapi hanya dibolehkan bagi kendaraan roda dua dan roda empat.

Polisi menerapkan rekayasa lalulintas dengan menerapkan sistem one way atau buka-tutup jalan untuk mengurai kemacetan.

“Namun untuk kendaraan roda enam ke atas belum diperbolehkan untuk melewati jalur tersebut,” kata Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, SIK., MH., Minggu malam.

Menurut Kapolres, untuk saat ini di lokasi juga sudah disiagakan 7 unit excavator milik Dinas PUPR, PT Gudang Mas, PT Naka, PT Jaya Konstruksi, dan CV Widuri serta 1 unit buldoser milik Dinas PUPR.

Selain itu untuk mengeruk material longsor telah ditambah 8 unit mobil dump truk untuk melakukan pengangkutan material tersebut.

“Meski para pekerja atau operator excavator sedang melakukan pengerjaan pengerukan material longsoran, namun tetap dilakukan uji coba untuk dilewati kendaraan roda dua dan roda empat,” jelas Kapolres Kupang.

Dikatakannya, walaupun sudah bisa dilewati, namun pengguna jalan diimbau harus berhati-hati karena jalur yang dibuka bersifat sementara karena sedang dikerjakan.

“Dengan sistem buka tutup jalan yang terkena longsor, setidaknya sudah dapat mengurangi antrean selama jalan tertutup longsor,” imbuhnya.

Menurut Kapolres, langkah cepat pihak terkait bekerja sama dengan aparat Kepolisian dan TNI serta masyarakat setempat memberikan hasil pekerjaan yang maksimal hingga bisa membuka akses jalur yang terputus tersebut.

Dalam pekerjaan penaganan bencana longsor, Kapolres memastikan bahwa anggotanya telah melakukan siaga dengan membuka posko guna memberikan bantuan bagi masyarakat kapan saja mereka butuhkan.

Saat ini dilokasi disiagakan personel Polri dari Ditlantas Polda NTT sebanyak 10 orang, Polres Kupang Kota 4 personel, dan Polres Kupang 12 personel, dipimpin oleh Kapolsek Takari Ipda Ilham Gesta Rahman, .Tr.K.

“Hal ini dilakukan untuk dapat mengatur lalu lintas serta mengantisipasi adanya gangguan keamanan lainnya,” tutup Kapolres. (bet)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!