EKONOMI
Pulihkan Ekonomi, Dispar Kota Kupang Gelar Festival Pariwisata, Libatkan Puluhan UMKM

KUPANG, PENATIMOR – Dalam rangka pemulihan ekonomi, Dinas Pariwisata Kota Kupang menggelar Festival Pariwisata.
Tema yang diusung dalam kegiatan ini yakni Terbaik untuk Rakyat. Kegiatan ini dilangsungkan di Alun-alun Kota Kupang, Kelurahan Kelapa Lima.
Festival Pariwisata ini akan digelar selama dua hari yakni Senin-Selasa (15-16/8). Kegiatan festival melibatkan 30 stand UMKM dan 10 tim sound system.
Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Hermanus Man hadiri sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, pihak DPRD Kota Kupang dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.
Wawali Kota Kupang, Hermanus Man pada kesempatan kemarin mengatakan, pariwisata harus berujung pada ekonomi. Artinya, kata Hermanus Man, pariwisata dalam konsep ekonomi harus berdampak pada pelaku ekonomi.
“Jadi, bukan hanya sekadar masyarakat datang dan melihat tetapi bagaimana masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan ekonomi atau berbelanja secara langsung,” katanya.
Guna menarik minat masyarakat untuk berbelanja, katanya, tentunya konsep juga harus menarik termasuk produk yang ditawarkan juga harus berkualitas dan tentunya dengan memiliki ciri khas Kota Kupang.
“Jadi, kalau yang ditawarkan adalah makanan maka makanan yang dijual harus memiliki cita rasa yang enak. Kalau kain tenun maka tentunya harus berkualitas,” ujarnya.
Terkait dengan inflasi yang terjadi di Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan bahwa Pemkot Kupang telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan selanjutnya akan menggelar pasar murah selama lima kali hingga Desember mendatang.
“Operasi pasar dan pasar murah akan digelar sebanyak lima kali dalam tahun ini. Yakni September digelar sekali, Oktober, November dan Desember digelar dua kali,” katanya.
Selain itu, katanya, perlu dikoordinasikan dengan PD Pasar terkait bahan pokok seperti sayur, toman, cabai merah dan cabai keriting, bawang merah dan bawang putih sehingga penyuplai dari daerah mana yang akan dilibatkan sehingga bisa dilakukan kerja sama untuk pengendalian harga.
“Jadi, untuk distributor bahan pokok ini harus bekerja sama dengan Pemkot Kupang agar bisa menyediakan stok secara berkelanjutan agar tidak terjadi kenaikan harga ketika permintaan banyak tetapi ketersediaan bahan tidak mencukupi,” ujarnya.
Perlunya inventarisir, demikian Hermanus Man, misalnya sayur, apakah didatangkan dari Oesao, Semau atau Flores. Jadi perlu diketahui pemasoknya, agar bisa menjamin ketersediaan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. D Gheta pada kesempatan kemarin juga mengatakan, Kota Kupang terus berkembang dan salah satu sektor dengan perubahan yang sangat besar adalah sektor pariwisata.
Saat ini, Kota Kupang memiliki tampilan dengan destinasi wisata buatan yang dibenahi dengan sangat baik hingga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Kupang.
Festival pariwisata Tahun 2022 dengan tema Terbaik untuk Rakyat merupakan event dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi masyarakat Kota Kupang, juga menjadi sarana bagi Dinas Pariwisata untuk mempromosikan perubahan yang terjadi.
“Terutama untuk mengajak kaum milenial agar semakin mencintai Kota Kupang. Dengan semangat HUT ke-77 Republik Indonesia dan masa lima tahun memimpin Wali Kota dan Wakil Wali Kota, maka digelar beberapa kegiatan ini,” kata Josefina.
Kegiatan yang digelar yaitu lomba Koepan Fashion Week, lomba modern etnik dance, Koepan Local Expo juga diadakan lomba stan terbaik antar peserta Koepan Local Expo.
“Para peserta kita melibatkan generasi milenial di Kota Kupang, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif serta pelaku seni dan budaya,” kata Josefina. (wil)
