Connect with us

EKONOMI

Pertumbuhan Aset Bank NTT Tembus Rp17,41 Triliun

Published

on

LAPORAN. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, saat memberikan laporan dalam perayaan HUT ke-60 Bank NTT, Minggu (17/7/2022).

KUPANG, PENATIMOR – Aset Bank NTT mengalami peningkatan Rp1,6 triliun pada Semester I tahun 2022 sehingga menjadi Rp17,41 triliun.

Begitu pula Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana kredit dan modal juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, dalam perayaan HUT ke-60 Bank NTT di kantor Pusat Bank NTT, Minggu (17/7/2022) siang.

Bank NTT hingga Semester I tahun 2022 juga menunjukkan portofolio kinerja keuangan yang positif.

Dengan total aset Bank NTT per 30 Juni 2022 tercatat Rp17,41 triliun atau naik sebesar Rp1,6 triliun dari realisasi 31 Desember 2021.

“Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan kredit yang masih baik dimana sampai dengan bulan Juni 2022 angka kredit tercatat sebesar Rp11,26 triliun atau naik sebesar Rp211,6 miliar dari posisi bulan Juni 2021.

Pertumbuhan kredit di atas menurut dia, tidak terlepas dari pertumbuhan DPK yang positif.

“Sampai dengan Juni 2022, DPK tercatat sebesar Rp14,17 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,66 triliun atau 13.32 persen dari posisi 31 Desember 2021,” orang nomor satu di Bank NTT itu.

Lanjutnya, pertumbuhan DPK sampai dengan posisi Juni 2022 masih didominasi Pos Simpanan Berjangka sebesar 4407 persen, diikuti oleh Giro sebesar 30,28 persen dan tabungan sebesar 25,65 persen.

Alex menyebutkan bahwa kondisi portofolio kredit dapat disimpulkan tetap menunjukkan performa yang baik.

Hal itu tampak dari rasio LDR sampai dengan bulan Juni 2022 tercatat sebesar 83,86 persen.

Artinya, pergerakan ekspansi yang dilakukan masih berada dalam porsi seimbang dengan pertumbuhan DPK yang berhasil dihimpun sampai dengan saat ini.

“Sementara dari sisi permodalan, masih sangat kuat yang ditunjukkan dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sampai dengan bulan Juni 2022 tercatat sebesar 24,36 persen,” sebut Alex.

Sampai dengan posisi Juni 2022, modal Bank NTT tercatat sebesar Rp1,81 triliun. Rasio KPMM masih berada di atas standar yang ditetapkan dan melalui Capital Management Bank, manajemen senantiasa berusaha menjaga agar rasio KPMM terus bertumbuh secara berkesinambungan,

Sedangkan Rasio Rentabilitas Bank terukur dari beberapa rasio antara lain, Rasio Return on Asset (ROA) per Juni 2022 tercatat sebesar 1,63 persen.

Rasio ini menunjukkan pertumbuhan laba terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

Sementara, Rasio Return on Equity (ROE) di posisi Juni 2022 tercatat sebesar 9,75 persen yang artinya pertumbuhan ekuitas masih cukup kuat sehingga mampu menopang kekuatan modal bank saat ini.

Rasio Net Inters Margin per Juni 2022 sebesar 7,26 persen yang artinya manajemen juga terus memperbaiki tingkat suku bunga yang disesuaikan dengan regulasi sehingga tidak membebani nasabah atau debiturn.

Sementara itu kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 2,69 persen di bulan Juni 2022.

Harmonisasi regulasi yang berbasis karakteristik NTT yang khas secara topografi dan ekonomi perlu diperhatikan pemerintah.

Alex juga memastikan komitmen, kesesuaian dan konsistensi pelayanan bagi nasabah yang mempercayai NTT selama ini.

“Untuk insan Bank NTT juga terima kasih atas kerja sama dan pengabdian selama ini di Bank NTT,” ungkap Alex.

Acara HUT ke-60 Bank NTT turut dihadiri para pemegang saham, seperti pemegang saham pengendali yaitu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, bersama Forkompinda NTT, Bank Indonesia Perwakilan NTT dan OJK NTT. (wil)

Advertisement


Loading...