Connect with us

UTAMA

Satu PDP Meninggal di RSUD S.K. Lerik

Published

on

dr. Marsiana Halek dan drg. Retnowati

Kupang, penatimor.com – Direktris RSUD S.K. Lerik, dr Marsiana Halek mengatakan satu Pasien Dalam Perawatan (PDP) di RSUD S.K. Lerik meninggal dunia.

Pasien laki-laki berusia 77 tahun ini merupakan pasien rujukan dari RS TNI Angkatan Laut Kupang.

“Kami sudah ambil hasil swabnya, dan masih menunggu hasil, pasien meninggal pada Rabu dini hari, dan langsung dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19, ” kata Marsiana.

Menurutnya, sampai saat ini pihak RS masih menunggu hasil swab dan akan langsung ditindaklanjuti, jika PDP tersebut positif, maka akan langsung dilakukan penelusuran oleh satuan tugas Covid-19 Kota Kupang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati mengaku, dengan adanya transmisi lokal di Kota Kupang, maka masyarakat Kota Kupang diminta untuk tetap waspada dan mengikuti semua instruksi pemerintah.

“Karena sekarang sudah ada transmisi lokal, maka kita semua harus lebih waspada, jangan lagi ada di kerumunan orang, pakai masker, selalu mencuci tangan dan selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19,” ungkapnya.

Retnowati mengaku, pihaknya terus melakukan penelusuran dan terus mengimbau masyarakat Kota Kupang, agar jangan keluar rumah jika tidak ada urusan penting. Terlebih dengan situasi seperti ini, belum bisa diketahui jalur atau jejak kasus positif ini.

“Kami sudah melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi NTT, untuk mengatur pasar-pasar di Kota Kupang, harus diatur kembali agar tetap mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.

Dia mengaku, Pemkot Kupang juga akan meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi terhadap masyarakat yang masih berkeliaran di luar rumah, tanpa menggunakan masker.

“Masyarakat kita biasanya tidak peduli, nanti ketika sudah ada kasus yang mengkhawatirkan baru mereka sadar. Sekarang kalau diimbau saja mereka tidak sepenuhnya mematuhi instruksi pemerintah, jadi kita akan lebih tegas,” ujarnya.

Dia mengaku, transmisi lokal ini memang sangat berpengaruh dan berbahaya, sehingga perlu diwaspadai dan mengikuti semua protokol kesehatan.

“Kami juga bersama para lurah dan camat agar meningkatkan pengawasan, jangan ada yang berkumpul, dan terus melakukan upaya pencegahan. Kami juga masih berkoordinasi dengan provinsi untuk mengetahui dan menelusuri kasus yang menjadi transmisi lokal ini,” ungkapnya. (eti)

Advertisement


Loading...