UTAMA
Hujan Disertai Angin Kencang di Kupang ‘Terbangkan’ Balita

Kupang, penatimor.com – Hujan disertai angin kencang selama hampir satu jam menimbulkan bencana dan musibah bagi warga di Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (24/11/2019) petang.
Seorang balita berusia lima bulan diterbangkan angin hingga terbang sekitar 10 meter dari rumahnya.
Nasib malang ini dialami balita Raykal yang baru berusia lima bulan anak ketiga dari pasangan Ady Tamonob dan Otilia Grasa Gomes.
Saat itu, Minggu (24/11/2019) petang sekitar pukul 16.00 wita, sebagian besar warga di RT 22/RW 08 Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang sedang tidur siang.
“Sedang hujan jadi kami tidak bisa beraktivitas makanya kami tidur,” ujar Otilia Grasa Gomes saat ditemui di IGD RSUD SK Lerik Kota Kupang, Minggu (24/11/2019) malam.
Sementara Raykal ditidurkan dalam ayunan dan ujung ayunan dikaitkan pada kayu atap rumah.
Saat Otilia Grasa Gomes sedang pulas, hujan makin lebat disertai angin kencang.
Angin mulai menyapu atap rumah beberapa warga. Rumah induk milik Otilia pun roboh dan rata dengan tanah.
Sementara rumah lain yang ditempati Otilio saat tidur juga terkena musibah. Angin kencang menyapu atap rumah dan terbang bersama balita Raykal.
Otilia panik karena Raykal ikut terbang bersama atap rumah diterjang angin kencang.
Bayi Raykal jatuh diatas seng dan kemudian tertutup seng. Dalam keadaan panik dan kaget, Otilia berusaha mencari Raykal yang diterbangkan angin.
Ia dan kerabat nya mencari Raykal selama 30 menit. Beruntung saat itu Raykal menangis dan Otilia pun membongkar tumpukan seng dan menemukan bayi nya.
Raykal langsung dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kota Kupang dan mendapatkan perawatan intensif serta diberi bantuan oksigen.
“Kami memang tidak menduga kalau akan ada angin kencang. Kami pikir hanya hujan biasa jadi kami tidur. Saya sudah biasa menidurkan bayi saya di ayunan berbentuk gantungan kain kalau saya sedang sibuk kerja,” ujar Otilia Grasa Gomes.
Ady Tamonob, ayah dari Raykal sedang ke Kalimantan untuk bekerja sehingga Otilia yang mengasuh ketiga anaknya.
Otilia sendiri kuatir pada kondisi Raykal karena mengalami benturan pada kepala dan sempat menangis saat ditemukan.
Otilia mengakui kalau ada belasan rumah yang rusak karena terkena angin dan hujan termasuk teras sekolah di sekitar rumah nya.
Ia juga belum mengetahui kondisi rumahnya dan dimana ia akan tinggal pasca kejadian ini.
Anak-anak Otilia pun dibawa serta ke RSUD SK Lerik Kota Kupang sambil menunggu pendataan dari ketua RT serta bantuan darurat karena rumah mereka terkena dampak kejadian ini. (mel)
