HUKRIM
ART di Kupang Bawa Kabur Motor, Uang dan Perhiasan Majikan

Kupang, penatimor.com – Baru enam bulan bekerja, PM (16), asisten rumah tangga (ART) di Kota Kupang, nekat mencuri sepeda motor, perhiasan dan uang milik majikannya.
Korban adalah Rudy Priyono, SKM., M.Kes., (55), Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tinggal di RT 19/RW 06, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rudy bernasib nahas, dimana sepeda motor, perhiasan emas dan uang miliknya dibawa kabur pembantunya yang berinisial PM itu.
Pelaku yang diketahui bekerja di rumah korban sejak bulan April 2019 itu, membawa kabur barang-barang tersebut saat korban dan istri nya sedang melaksanakan tugas dinas ke luar kota.
Korban pun telah melaporkan kasus pencurian dan penggelapan ini ke polisi di Mapolsek Alak.
Kapolsek Alak, Kompol I Gede Sucitra, SH., didampingi Kanit Reskrim Polsek Alak, Iptu DY Hendrik di Mapolsek Alak, Senin (21/10) siang, membenarkan kejadian tersebut.
Dijelaskan Kapolsek, kalau awalnya istri korban yang juga ASN melakukan tugas ke luar daerah.
Dan korban Rudy Priyono pun ikut melakukan tugas ke luar kota, sehingga hanya ada pelaku di rumah mereka.
Sehingga pada Rabu (16/10), pelaku membawa kabur sepeda motor korban jenis Yamaha Mio J warna hijau dengan nomor polisi DH 4283 HJ.
Pada saat kembali tugas dari luar kota, korban mendapati rumah dalam keadaan kosong dan sepeda motor pun raib. Sementara pelaku PM juga tidak ada dan tidak bisa dihubungi.
Korban kaget saat memeriksa perhiasan istrinya. Sejumlah perhiasan emas dan uang juga ikut hilang, sementara hanya ada PM di rumah mereka saat itu.
Di Mapolsek Alak, korban mengaku kalau awalnya terlapor PM mengaku adalah anak yatim piatu.
“Pada saat korban meminta identitas, terlapor beralasan kalau ia baru berusia 16 tahun sehingga belum memiliki KTP,” ujar Kapolsek Alak.
Namun untuk memastikan kerabat dan tempat tinggal PM, korban pernah meminta untuk berkunjung ke rumah PM.
“Pelaku mengaku berasal dari Desa Noknok Kecamatan Kolbano kabupaten Timor Tengah Selatan, sehingga tiga bulan lalu korban ke Kolbano,” kata Kapolsek lagi.
Namun PM justru menunjukkan desa yang jauh di seberang gunung yang susah dilewati kendaraan sebagai kampungnya, sehingga korban pun mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke rumah dan kampung terlapor.
“Atas laporan ini, kami pun masih mencari keberadaan terlapor guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Untuk saat ini kami baru memeriksa korban dan istrinya,” imbuhnya.
Kapolsek menambahkan, pihaknya masih melacak keberadaan terlapor, karena ada sejumlah tukang ojek yang sempat melihat dan bertemu terlapor mengendarai sepeda motor korban pasca kabur dari rumah korban. (wil)
