UTAMA
Gubernur VBL: Jangan Coba-coba Turunkan Presiden Jokowi

Kupang, penatimor.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengirimkan pesan moral kepada seluruh anak bangsa yang ada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk tidak mengganggu apalagi menurunkan Presiden Joko Widodo.
“Kita semua hadir di tempat ini, kita ingin memberikan dukungan moral dan kita menolak setiap gerakan-gerakan yang berniat mempergunakan aksi demonstrasi adik-adik mahasiswa, untuk menungganginya dengan berbagai kepentingan,” tandas Gubernur VBL saat menyampaikan sambutan di depan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, usai senam bersama di depan Gedung Sasando Kantor Gubernur, Jumat (27/9/2019).
Negara ini, lanjut Gubernur VBL, memberikan kebebasan kepada setiap warga bangsa untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
“Tapi apabila ada niat dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin menghancurkan dan menurunkan Presiden RI sebagai pemimpin yang sah maka dari NTT kami memberikan pesan; bahwa Presiden yang tidak mempunyai kesalahan apapun, bekerja secara luar biasa; jangan pernah ada yang coba-coba,” tandas Gubernur disambut tepukan tangan para hadirin.
Menurut Gubernur VBL, segala masalah dan aspirasi-aspirasi yang ada mampu disalurkan lewat DPR.
“Kalau masalah hukum, kita lewat jalur hukum. Semua tersedia di dalam bingkai NKRI; yang mengedepankan; mempertuankan hukum sebagai tuan dan panglimanya. Karena itu, tidak boleh kita bergerak di luar konstitusi,” ucap mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI.
Gubernur menambahkan, “Kita bersyukur karena di bawah pemerintahan Predisen Joko Widodo, kita mampu menyelesaikan masalah-masalah besar yang sebelumnya tidak terselesaikan.”
Ditegaskan, bersyukur bangsa dan rakyat Indonesia mendapat Presiden yang berkunjung mengelilingi seluruh pelosok nusantara ini.
“Kemanapun kita pergi ke seluruh pelosok nusantara ini, Bapak Presiden tentu sudah berada di sana. Itu menunjukkan komitmen dan konsistensi dari seorang pemimpin bangsa; bahwa bukan Jakarta menjadi pusat pemerintahan semata, sehingga berada di sana tetapi beliau turun ke bawah, berkunjung kemana-mana; melihat kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” ucap Gubernur VBL.
Di tempat yang sama, Bupati Ende, Haji Achmad Djafar meminta kepada Gubernur VBL agar aspirasi yang disuarakan ini bisa disampaikan kepada Presiden dan DPR RI.
“NTT dukung sepenuhnya kepemimpinan Presiden Jokowi. Jangan sampai ada pihak yang ingin menggagalkan pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2019 yang akan datang,” tandas Bupati Djafar dan menambahkan,”NKRI harga mati dan Pancasila harus tetap hidup di republik ini. Tidak ada yang menghalangi itu.”
Prof. DR. Mien Ratu Udju, akademisi Undana Kupang yang didaulat membaca pernyataan sikap mengatakan, mencermati situasi dan kondisi negara akhir-akhir ini Pemerintah Daerah bersama seluruh elemen masyarakat NTT merasa senasib dan sepenanggungan dengan sesama masyarakat yang ada di daerah lain di Indonesia dan untuk menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan. Indonesia rumah kita bersama; dalam bingkai keutuhan NKRI kami menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Mendorong para pemimpin bangsa dan masyarakat di tingkat nasional dan daerah untuk bersama-sama menjaga kebhinekaan dan kedaulatan NKRI dan menghindari pemaksaan kehendak dan pendapat yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945;
2. Menolak sikap dan tindakan radikalisme, intoleransi dan inkonstitusional terhadap hasil Pemilu Presiden tahun 2019 dan mendukung penuh Ir. Haji Joko Widodo dan Prof. DR (HC) K.H. Maaruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih tahun 2019-2024;
3. Menjaga suasana bathin dalam membangun serta memviralkan sikap saling percaya, saling menghargai dan saling melindungi dalam bingkai NKRI;
4. Menegakkan demokrasi yang bertanggungjawab dan wajib memperhatikan keberagaman orang lain untuk memberikan pembelajaran sikap dan perilaku bagi generasi penerus bangsa ke depan dalam mejaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebelumnya juga diisi orasi dari Rektor Undana Kupang, Prof. Fred Benu, Pimpinan sementara DPRD NTT, Yunus Takandewa, dan Ketua MUI NTT, Drs. Haji Abdul Kadir Makarim. (*/wil)
