Connect with us

UTAMA

Bantu Amankan Jakarta, Polda NTT Kirim 200 Personel

Published

on

Wakapolda NTT Brigjen Pol Johni Asadoma memberikan pengarahan kepada personel BKO Polda Metro Jaya di Mapolda NTT, Jumat (27/9) petang.

Kupang, penatimor.com – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) mengirimkan 200 orang personel ke Jakarta untuk melakukan BKO di Polda Metro Jaya.

200 personel Polri ini terdiri dari 100 orang anggota Satuan Brimob dan 100 orang anggota Ditsamapta Polda NTT ditambah dari Polres Kupang Kota dan Polres Kupang.

Ratusan anggota Polda NTT ini diberangkatkan ke Jakarta pada Jumat (27/9) malam dengan penerbangan Lion Air.

Sebelumnya dilakukan upacara pelepasan di lapangan Mapolda NTT oleh Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum.

Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum saat melepas keberangkatan 200 personil Polda NTT ini menyebutkan kalau keberangkatan tersebut merupakan kebanggaan dan sejarah dalam karier karena membantu hingga pelantikan anggota DPR RI dan DPD RI hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Wakapolda NTT meminta anggota nya melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab karena tugas BKO untuk pengamanan unjuk rasa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Diingatkan bahwa tugas tersebut penuh tantangan sehingga harus mampu menghadapi dengan tingkat ancaman yang tinggi.

“Hindari tindakan yang memicu konflik, jangan ada tindakan kekerasan pada pendemo atau tindakan yang bisa menyebabkan orang terluka apalagi meninggal dunia karena berimbas pada institusi Polri,” tandas jenderal bintang satu ini.

Wakapolda NTT juga berharap anggota Polda NTT BKO Polda Metro Jaya agar berhati-hati dalam bertindak.

Anggota agar taat asas karena anggota sering lupa asas sehingga sering mencelakakan diri sendiri.

Anggota pun harus saling melindungi, saling menjaga dan membangun solidaritas.

“Jika ada (anggota) yang diserang maka (yang lain) harus lindungi,” lanjut Wakapolda.

Anggota Polda NTT juga harus mempertahankan keberanian dengan pola yang terukur serta dengan tindakan yang terukur serta jangan pernah meninggalkan rekannya.

“Jalankan perintah yang disampaikan bukan menjabarkan perintah. kenali tugas pokok dan peranan masing-masing,” pesan Wakapolda NTT.

Disisi lain, anggota juga diharapkan mengenali potensi kerawanan sehingga melahirkan potensi bertindak serta saling menolong.

Pengamanan selama BKO harus pula dilakukan untuk diri sndiri dengan berkonsentrasi pada tugas, pengamanan kegiatan yakni harus satu komando serta tidak membuat gerakan lain serta pengamanan pada sarana yang ada.

“Pahami standar operasi pengamanan dan cara bertindak harus jelas dalam menghadapi mahasiswa yang brutal maupun yang melakukan aksi damai,” tambahnya.

Anggota Polda NTT harus solid dan saling bersinergi, menghindari arogansi dan keangkuhan yang menyakiti masyarakat serta memberikan sikap simpati dan empati walaupun hal tersebut tidak gampang.

Pimpinanpun diminta agar mengendalikan anggota dan jangan melakukan tindakan berlebihan serta harus memupuk kebersamaan dan disiplin.

Personel Polda NTT akan melakukan tugas BKO ke Polda Metro Jaya hingga akhir Oktober 2019 dan diharapkan menjaga kekompakan.

Yang lebih penting, ratusan anggota Polda NTT dari sat Brimob dan Sabhara Polda NTT, Polres Kupang dan Polres Kupang Kota harus menjadi pembawa damai dan jangan menjadi penyebab masalah besar di ibukota.

Pesan dan harapan ini disampaikan Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Hamidin saat bertatap muka dengan ratusan anggota Polda NTT BKO Polda Metro Jaya di lapangan Mapolda NTT, Jumat (27/9) petang.

“Kendalikan emosi dan jangan terpancing suasana,” pesan Irjen Pol Drs. Hamidin.

Saat melaksanakan tugas, personel Polda NTT juga diminta menjaga kesehatan dan memeriksa kesehatan secara rutin di klinik.

Ia juga meminta Personel Polda NTT menjaga kekompakan selama bertugas.

“Jangan jadi penyebab masalah besar di Polda Metro Jaya. Laksanakan tugas dengan baik dan jangan lupa memperhatikan kesehatan,” pesannya.

Lanjut Kapolda NTT mengingatkan pula agar personel Polda NTT jangan membawa peluru tajam saat bertugas mengamankan unjuk rasa. Kepada perwira yang menjadi pimpinan selama pelaksanaan tugas BKO diharapkan untuk mengendalikan anggotanya agar tetap dalam kesatuan dan kompak.

Ratusan personel Polda NTT ini akan mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa hingga pelantikan anggota legislatif pusat dan pelantikan presiden dan wakil presiden RI.

Sebelumnya Polda NTT mendapat penghargaan atas kerja personel Polda NTT saat melakukan pengamanan ketika unjuk rasa jelang sidang perselisihan hasil pemilihan umum.

Prajurit Polda NTT telah mengorbankan waktu dan tenaga melaksanakan tugas nasional di Polda Metro Jaya. Polda NTT mengirimkan 6 SSK dengan kekuatan 600 personil yakni, 300 personel Brimob dan 300 Samapta Polda dan Polres jajaran yang diambil dari bintara remaja dari seluruh Polres dilihat dari segi fisik dan mentalnya karena tugas BKO butuh waktu panjang.

Saat itu, personel Polda NTT melakukan pengamanan rekapitulasi, sidang PHPU dan pengumuman penetapan pemilu presiden dan wakil presiden RI.

Selama di Polda Metro Jaya, personel Polda NTT mendapat tugas bergiliran yang diatur Polda Metro Jaya di titik-titik rawan dan obyek vital seperti di kantor Bawaslu dan KPU RI.

Awalnya, personel Polda NTT yang diinapkan di asrama atlit kemayoran Jakarta ditugaskan untuk sepekan namun diperpanjang sesuai perkembangan situasi.

Personel Polda NTT merupakan anggota yang terbanyak dikirim BKO ke Polda Metro Jaya dibandingkan Polda lain di Indonesia.

Selama tiga bulan berada di Polda Metro Jaya, para pejabat Polda NTT rutin mendatangi personel menyemangati anggota disela-sela tugas pengamanan. (wil)

Advertisement


Loading...