UTAMA
Rayakan HUT RI, 25 Sopir Tangki Beraksi Sirami Tanaman di Kupang
Kupang, penatimor.com – Para sopir mobil tangki air di Kota Kupang punya cara tersendiri dalam merayakan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8).
Puluhan sopir mobil tangki air ini tergabung dalam Komunitas Sopir Tangki Air BW Liliba, Kota Kupang.
Mereka juga yang setiap hari melayani kebutuhan air warga Kota Kupang dan wilayah sekitarnya.
Para sopir tangki ini menggelar parade kebangsaan dengan cara yang unik yaitu mengelilingi Kota Kupang dan menyirami seluruh tanaman di sepanjang jalan utama, yang mulai menguning akibat musim kemarau.
Aksi peduli lingkungan ini diikuti oleh 25 mobil tangki air.
Dengan sukarela para sopir ini ditemani keluarga, menyirami tanaman di sepanjang Jalan Piet A. Tallo.
Parade mobil tangki air ini baru pertama kali digelar, sehingga sempat membuat heboh bahkan kemacetan pada ruas jalan yang dilalui.
Ketua Komunitas Sopir Tangki Air BW Kupang, Deus Wika, kepada wartawan, mengatakan, selain merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, aksi ini mereka lakukan untuk membantu pemerintah menghijaukan Kota Kupang, karena memasuki musim kemarau, tanaman di beberapa taman kota mulai menguning bahkan mengering.
“Kami turut bersyukur karena lewat kemerdekaan ini, tiap hari kami beraktifitas dengan baik,” kata Deus Wika.
“Kami para sopir memang peduli dengan lingkungan, apalagi musim sekarang ini kami melihat kasihan, pohon atau bunga taman kota juga banyak yang sudah kering,” lanjur dia.
Itu sebabnya mereka bersepakat dan bergerak untuk menghijaukan Kota Kupang dalam rangka untuk HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Deus menambahkan, walau pendapatan tidak seberapa sebagai seorang sopir tangki, namun program penghijauan secara sukarela harus mereka lakukan, mengingat Kota Kupang mulai memasuki musim kemarau, sehingga debit air mulai berkurang.
“Kami lakukan ini atas inisiatif semua sopir, mengingat kami jual jasa air jadi kalau debit air kurang maka pendapatan kami juga berkurang,” ungkap dia.
Untuk itu menurut Deus, program penghijaun harus mereka lakukan dan tidak harus menunggu pemerintah.
“Air yang kami pakai siram tanaman kami patungan dan beli sendiri di tempat pengisian air,” pungkas dia. (wil)