Connect with us

UTAMA

Karhutla 2019, NTT Paling Luas, Capai 71.712 Hektare

Published

on

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan di gedung Manggala Wanabakti, Jumat (16/8).

Kupang, penatimor.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan pendataan terhadap jumlah lahan dan hutan yang terbakar pada 2019 ini.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli 2019 ini sudah ada 135.747 hektar hutan dan lahan yang terbakar.

Menurut dia, jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar tersebut diketahui dari pengamatan citra Landsat 8 Operational Land Imager dan pemantauan lapangan.

“Jadi, per 31 Juli 2019 itu ada 135.747 hektare luas hektar yang lahannya terbakar. Hampir 30.000 lebih di Riau,” ujar dia di gedung Manggala Wanabakti, Jumat (16/8).

Raffles mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi di lahan gambut. Sisanya, yang terbakar adalah lahan tanah mineral.

Dia pun memerinci, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi lokasi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan terluas, yakni 71.712 hektare.

Kemudian, disusul tiga provinsi lain, yaitu Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

“Riau seluas 30.065, Kalimantan Selatan 4.670, dan Kalimantan Timur 4.430 hektar,” beber Raffles.

Raffles menambahkan, setidaknya ada enam provinsi yang saat ini masih berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.

“Enam provinsi itu adalah Riau, Kalimantan Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Jambi,” tandas Raffles. (jim)

Advertisement


Loading...