Connect with us

UTAMA

Kekeringan di NTT, 15 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Puso

Published

on

Ilustrasi kekeringan lahan pertanian. (NET)

Jakarta, penatimor.com – Memasuki musim kemarau ini sejumlah kawasan di Indonesia mulai terdampak kekeringan. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, ada sekitar 100 kabupaten atau kota yang terdampak kekeringan.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy mengatakan, 100 kabupaten dan kota itu tersebar di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, dan NTT.

“Karena sudah tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari. Terdapat lebih kurang 100 kabupaten atau kota yang terdampak kekeringan,” kata Sarwo Edhy dalam rapat koordinasi yang digelar Kementan dengan lintas sektoral Dinas Pertanian Kabupaten, Dinas PU Kabupaten serta Kodim di wilayah terdampak kekeringan guna memitigasi dan mengadaptasi kekeringan, di Kementan, Senin (8/7).

Menurutnya, total luas kekeringan pada musim kemarau 2019 mencapai 102.746 hektare dan puso 9.358 hektare.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan wilayah paling luas terdampak kekeringan mencapai 34.006 hektare dengan puso 5.069 hektare.

Kemudian disusul Jawa Tengah dengan luas kekeringan mencapai 32.809 hektare dengan puso 1.893 hektare, Jawa Barat 25.416 hektare dan puso 624 hektare.

“Sedangkan luas kekeringan di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mencapai 6.139 hektare dengan puso 1.757 hektare, Banten kekeringan 3.464 hektare, NTB 857 hektare dan NTT 55 hektare dengan puso 15 hektare,” katanya.

Ada pun informasi peringatan dini BMKG menyatakan tahun ini berpotensi kemarau ekstrem sampai dengan September dan puncaknya terjadi pada Agustus. (JPG/mel)

Advertisement


Loading...