POLKAM
5 Kandidat Ini Digadang Jadi Ketua DPRD NTT
Kupang, Penatimor.com – Komunikasi verbal yang merebak di internal partai besutan Megawati Soekarnoputri, soal siapakah yang bakal didaulat menduduki kursi pimpinan DPRD kian mengerucut pada lima (5) nama pengurus harian DPD PDI Perjuangan NTT.
Dari sepuluh (10) anggota DPRD NTT yang terpilih dan kini menghiasi dukungan, soal layak atau tidaknya menduduki kursi pimpinan (Ketua DPRD), rupanya ikut menggenjot sekaligus memperkuat sistem dan mekanisme partai marhaenis tersebut.
Sebagai partai yang memperoleh dukungan mayoritas rakyat NTT dan layak mengambil posisi ketua DPRD, PDI Perjuangan dan kader-kader handalnya, tidak lalu terpana dan bergeliat dalam panasnya dukungan.
“Secara berjenjang, partai ini punya sistim dan mekanisme. Ada porsi PAC ditingkatannya, ada porsi DPC ditingkatannya, ada porsi DPD ditingkatannya dan ada juga porsi DPP ditingkatannya. Ini rule standar dan tidak bisa dirubah karena alasan apa saja, apalagi atas tekanan super hero,” jelas salah seorang pentolan partai berlambang banteng moncong putih itu.
Menurutnya, konstruksi integritas ditunjang moralitas, berkapasitas diimbangi aklak dan berkelakuan baik, termasuk keberpihakan (sensibilitas) yang pada gilirannya mendapat penerimaan umum (aksebtabilitas) adalah batasan prinsip yang melingkari sistim dan mekanisme partai.
“Sebagai partai dewasa, PDI Perjuangan tidak sementara dalam kurungan cara pandang sektarian, promordial juga batasan sekular lainnya. Dan hari ini dapat saya tegaskan PDI Perjuangan terus berdinamika dalam menggodok siapakah bakal calon pimpinan DPR seturut penjenjangan kader disetiap tingkatannya,” paparnya.
“Jika ada suara sumbang, PAC bisa lampaui DPC itu mustahil. Dan jika DPC bisa melampaui DPD itu sesuatu yang jauh diluar AD/ART Partai, apalagi DPD yang lalu melompat melampaui DPP Partai! Pointernya disini,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT, Nelson Obed Matara secara terpisah menjelaskan, DPD PDI Perjuangan NTT hingga hari saat ini belum mendapat petunjuk berupa Surat Keputusan (SK) DPP tentang kriteria dan tata cara perekrutan pimpinan DPRD NTT.
“Belum ada petunjuk dari DPP. Kalaupun sudah ada, tentu akan dibahas khusus ditingkat internal DPD partai dan kemudian diikuti dengan usulan sejumlah nama ke DPP partai,” ungkapnya.
Menurut Nelson, wilayah tanggungjawab terkait siapakah yang layak diusul ke DPP menjadi bagian dari pengejawantahan Wakil Ketua Kaderisasi DPD PDI Perjuangan NTT.
“Ini wilayah tanggungjawabnya Pak Gusti Beribe. Karena beliau yang punya kewenangan dalam urusan kaderisasi partai. Bila kemudian ada nama Nelson Matara, Yunus Takandewa, Viktor Mado Watun, Emanuel Kolfidus dan Patris Lali Wolo, ya saya kira sah-sah saja sejauh sesuai dengan mekanisme dan sistim di DPD partai,” ujarnya.
Sebagai sekretaris partai, Nelson menyatakan, dirinya berkewajiban untuk membawa nama-nama tersebut ke DPP partai untuk kemudian direkomendasikan satu nama.
Untuk diketahui, lima nama atau kandidat yang digadang- gadang itu, yakni Nelson Obed Matara, Yunus Takandewa, Viktor Mado Watun, Emanuel Kolfidus dan Patris Laliwolo, sebagai calon kuat pimpinan DPRD NTT. Mereka adalah pengurus DPD PDI Perjuangan NTT.
Secara aturan, sistem dan mekanisme partai, kelimanya layak diusul ke DPP Partai. Sementara lainnya, dinilai sebagai kekayaan partai dan berada di tingkatan DPC partai. (R2)