Connect with us

UTAMA

Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Kegiatan Paskah Jemaat Benyamin Oebufu

Published

on

Ilustrasi (NET)

Kupang, penatimor.com – Jemaat GMIT Benyamin Oebufu (JBO) Kota Kupang menjadi model bagi pengembangan ibadah dan perayaan Paskah.

Jemaat ini menjadi suatu rumah bersama yang membuka ruang bagi terciptanya suatu aksi sosial dan dialog keberagaman di Kota Kupang.

Paskah tahun 2019, Jemaat Benyamin Oebufu tampil berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sesuai rencana, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bakal hadir untuk membuka kegiatan Paskah di jemaat ini, Senin (8/4).

JBO menjadi rumah budaya dan kreatifitas seni di dalamnya, dalam kecintaan terhadap berbagai nilai dan kekayaan budaya di NTT serta menjadi pusat pengembangan ketrampilan jemaat serta bertumbuhnya UKM dalam jemaat, sebagai upaya pengembangan ekonomi berbasis budaya dan kreatifitas.

Jemaat ini juga sebagai pusat pengembangan SDM berbasis jemaat di bidang pendidikan dan pengajaran, kewirausahaan, tehnology, pertanian, peternakan, pariwisata dan lain sebagainya.

Inisiatif Pawai Paskah, mengubah kebiasaan pawai di waktu dini hari ke sore hari dengan pawai seputar rayon dalam internal JBO.

Pawai Paskah bergeser dari ruang rayon-rayon meluas ke komunitas jemaat umum ikut terlibat dalam perayaan Paskah, mencintai keberagaman dan budaya.

Pawai Paskah bergeser dari ruang rayon-rayon meluas ke komunitas umum dan melibatkan lintas suku dan agama, terbangun kemitraan dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata, dalam mempromosikan atraksi wisata religi di Kota Kupang.

“Fokus kita makin mengarah ke komunitas yang lebih besar. Perayaan Paskah menggerakkan pemberdayaan ekonomi, membuka jalan bagi ruang komunikasi gereja-gereja GMIT, membangun kecintaan budaya dan mengupayakan tumbuhnya kelompok-kelompok UKM berbasis budaya,” kata Pdt. Samuel Pandie.

Samuel Pandie menjelaskan, Jemaat Benyamin selalu berupaya menjadi pelopor solidaritas dan toleransi umat beragama serta terus mendorong bertumbuhnya kehidupan sosial ekonomi jemaat ke arah yang lebih baik di tengah perubahan zaman dan globalisasi tehnologi. Di era transformasi global dan tantangan serta peluang Industri.

Saat ini kata dia, panggilan dan pelayanan gerejawi di tengah jemaat sudah harus menyentuh pada isu–isu populer di tengah jemaat yaitu masalah pendidikan, ketenaga kerjaan, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur.

Untuk itu perlu gerakan bersama lintas kelembagaan antara gereja dan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dan stigma kemiskinan selama ini.

“Semua Jemaat Benyamin dituntut menjadi saksi untuk mewartakan kedahsyatan Allah yang ditunjukkan melalui kebangkitan Yesus atas maut kepada orang lain, agar semua orang memiliki pengharapan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan penuh cinta kasih,” katanya.

Dia melanjutkan, kebangkitan Yesus merupakan jawaban perbaikan terhadap kehidupan umat manusia. Karena itu Jemaat Benyamin bukan saja wajib mewartakan terang dan dunia yang baru, tapi juga memanifestasikan makna kebangkitan dalam konteks gerakan sosial menuju sejahtera jemaatnya.

Dia melajutkan, dalam kitab Ulangan 33:12, tentang Benyamin, ia berkata: “Kekasih TUHAN yang diam pada-Nya dengan tenteram! Tuhan melindungi dia setiap waktu dan diam di antara lereng-lereng gunungnya.”

“Benyamin adalah orang yang paling dekat dengan Tuhan. Benyamin adalah orang-orang yang diselamatkan yang tinggal di antara lereng-lereng gunungnya. Artinya, disebut orang-orang kudus,” jelas Samuel Pandie.

Dia melanjutkan, gereja Benyamin adalah ruang bertumbuhnya iman dan persaudaraan sesama jemaat Allah dalam kasih Kristus bersama masyarakat sekitar.

Sampai hari ini, lanjut Samuel Pandie, Jemaat Benyamin Oebufu, terus bertumbuh dan berkembang di antara perbedaan, keberagaman, kebudayaan dan sosial ekonomi masyarakat yang ada Jemaat Benyamin juga selalu berupaya menjadi pelopor solidaritas dan toleransi umat beragama serta terus mendorong bertumbuhnya kehidupan sosial ekonomi jemaat ke arah yang lebih baik di tengah perubahan zaman dan globalisasi tehnologi.

“Benyamin sebagai model pengembangan spiritual dalam bentuk perayaan serta aksi dari dan oleh jemaat sebagai penggerak solidaritas, toleransi, keberagaman dan inkubator kesejahteraan di NTT berbasis sosial, pendidikan dan ekonomi secara inklusif serta mampu membangun kemitraan strategis lintas kelembagaan dalam rangka mendukung berbagai propgram pelayanan,” tutup Samuel Pandie. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUKRIM

Lakalantas Beruntun di Atambua: Truk TNI dan Mobil Mantan Presiden Timor Leste Tabrakan

Published

on

Para pihak bersepakat menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
Continue Reading

KOTA KUPANG

Penyidik Kejati NTT Sita Aset Tersangka Korupsi Rehabilitasi Sekolah di Alor

Published

on

Tim penyidik Pidsus Kejati NTT menyita aset milik tersangka Agustinus Yacob Pisdon alias Gusti Pisdon, Selasa (23/7/2024).
Continue Reading

PILKADA

Dapat Restu Demokrat, Marsianus Jawa dan Paskalis Laba Siap Bertarung di Pilkada Lembata

Published

on

RESTU DEMOKRAT. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata Marsianus Jawa dan Paskalis Laba menerima Surat keputusan (SK) langsung dari tangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2024. (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)
Continue Reading