HUKRIM
Marak Penipuan Lewat HP, Polda NTT Ingatkan Orangtua Casis Polri Waspada
Kupang, penatimor.com – Panitia seleksi penerimaan terpadu calon anggota Polri mewanti-wanti calon siswa maupun keluarga calon siswa agar berhati-hati terhadap penipuan dari oknum tidak bertanggung jawab.
Pesan dan peringatan ini disampaikan Sekretaris Panitia Seleksi Penerimaan Terpadu anggota Polri tahun 2019 tingkat Polda NTT AKBP HY Arief Satriyo, SIK., di SPN Polda NTT.
Di hadapan ratusan peserta seleksi, Arief Satriyo berpesan agar casis maupun orangtua tidak mempercayai jika ada yang menelepon meminta uang mengatas namakan panitia atau pejabat Polda NTT.
“Bagi casis yang memenuhi syarat kesehatan maupun yang tidak memenuhi syarat kesehatan termasuk orangtua casis agar berhati-hati pada penipuan casis dengan mencatut nama pejabat Polda ataupun panitia,” imbau nya.
Dia meminta, apabila ada pihak yang menelepon atau menghubungi casis dan orangtua dengan membawa-bawa nama pejabat Polda NTT atau panitia seleksi agar diabaikan dan segera dilaporkan ke bintara pendamping atau langsung ke panitia di lantai III Mapolda NTT.
Pihaknya menegaskan kalau tidak ada panitia seleksi atau pejabat Polda NTT yang meminta uang atau menjanjikan kelulusan kepada casis.
Mantan Kapolres Tanah Toraja Polda Sulawesi Selatan ini mengaku kalau Posko panitia seleksi sudah menerima beberapa laporan terkait penipuan casis dengan modus membawa-bawa nama panitia seleksi dan pejabat Polda NTT.
“Jangan percaya dengan oknum yang menipu dan mengatasnamakan panitia. Harus hati-hati karena panitia tidak pernah meminta uang dari peserta,” tandasnya.
Ditegaskan pula bahwa panitia pun tidak bisa membantu kelulusan peserta apalagi yang bukan panitia seleksi.
Robby N (35), warga asal Bajawa Kabupaten Ngada yang tinggal di Kota Kupang mengaku mendapat telepon dari nomor 08233900551 yang mengaku sebagai Kombes Pol Harvin Raslin, Kepala Biro SDM Polda NTT.
Penelepon yang mengaku Kepala Biro SDM Polda NTT meminta sejumlah uang dan untuk tahap awal meminta dikirimkan uang Rp 3 juta.
Robby sempat hendak mentransfer uang sesuai permintaan penelepon karena salah seorang anaknya sedang mengikuti seleksi penerimaan Polwan di Polda NTT.
Namun sebelum mengirim uang sesuai permintaan penelepon, Robby mencoba menghubungi kerabat nya yang bertugas di Polda NTT dan mendapatkan kepastian kalau penelepon adalah penipu yang membawa-bawa nama pejabat Polda NTT. (R3)