Connect with us

UTAMA

Lakukan Dua Kegiatan di Polres Belu yang Fenomenal, Polda NTT Dapat Dua Penghargaan

Published

on

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman bersama Pejabat Utama Polda dan Kapolres Belu saat menerima penghargaan dari Direktur Leprid, Paulus Pangka di lobi lantai 1 Mapolda NTT, Kamis (25/4)

Kupang, penatimor.com – Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan dua penghargaan sekaligus kepada Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman.

Penghargaan berupa piala, piagam dan medali diserahkan Direktur Leprid, Paulus Pangka di lobi lantai 1 Mapolda NTT, Kamis (25/4), dihadiri sejumlah pejabat utama Polda NTT dan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, SIK.

Dua penghargaan diberikan Leprid kepada Kapolda NTT atas prakarsa Kapolda NTT untuk kegiatan pembentangan bendera merah putih ukuran 60×40 meter di perbatasan RI-Timor Leste di Kabupaten Belu pada 16 Agustus 2018 dan penampilan Tarian Kolosal Tebe melibatkan 7.650 siswa pada acara Millineal Road Festival pada 1 Februari 2019 di lapangan umum Atambua, Kabupaten Belu.

Paulus Pangka, Direktur Leprid pada kesempatan tersebut menyebutkan kalau Polri sudah banyak mendapatkan rekor.

Kali ini Leprid sebagai lembaga prestasi baru dan terdaftar resmi memberikan penghargaan kepada Polda NTT atas dua prestasi fenomenal.

“Dua kegiatan yang diprakarsai Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Raja Erizman sangat fenomenal dan layak mendapatkan penghargaan,” tandas Paulus Pangka.

Kapolda NTT memprakarsai pembentangan bendera merah putih raksasa ukuran 60×40 meter di wilayah perbatasan Kabupaten Belu dan Timor Leste menjelang perayaan 17 Agustus 2018 lalu.

Prakarsa berikut nya dari Kapolda NTT yakni penampilan 7.650 siswa yang membawakan tarian tradisional Tebe saat kegiatan Millinial Road Safety di Atambua Kabupaten Belu awal Februari 2019 lalu.

“Walaupun hujan, namun ribuan peserta yang sebagian besar pelajar tetap menampilkan tarian tebe dan ini sangat luar biasa,” tambah Paulus Pangka.

Kegiatan ini makin luar biasa karena bukan saja banyak dari segi jumlah peserta tarian namun ada nilai budaya yang diwariskan kepada anak-anak untuk kelanjutan budaya daerah.

“Ada semangat dari anak-anak sekolah dan (tarian) ini luar biasa meskipun hujan namun Tari Tebe kreasi tetap ditampilkan 7.650 peserta,” ujar Paulus Pangka.

Untuk itu, Leprid menyerahkan berupa Piala, medali dan piagam kepada Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman.

Leprid juga sudah memberikan sejumlah penghargaan kepada Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus dan Polda NAD karena membasmi ratusan hektar ladang ganja di wilayah NAD.

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman pada kesempatan terpisah kepada wartawan mengemukakan, ini adalah penilaian dari mereka.

“Kita memprakarsai, terutama Pengibaran Bendera Merah putih di perbatasan, ini menunjukan exsitas Negara Republik Indonesia, dengan pengibaran Bendera Merah Putih di perbatasan,” kata Kapolda.

Untuk kegiatan yang kedua, Tarian Tebe dimana melibatkan sebanyak 7.650 orang. Ini termasuk rekor dan pesertanya semua dari pelajar.

Kapolda mengaku pihaknya juga berpikir pesertanya dari usia pelajar, dan menanamkan nilai-nilai budaya, karena melihat anak-anak sekolah sekarang, lebih terpaku dengan budaya luar.

“Dengan kegiatan ini mereka bisa mengenal budaya lokal, sehingga mereka lebih cinta terhadap daerah asalnya, dan negara kesatuan Indonesia,” papar Kapolda.

Dia melanjutkan, bendera merah putih ukuran raksasa dikibarkan masyarakat, Polri dan TNI di wilayah perbatasan RI-RDTL, Rabu (16/8) siang.

Pengibaran bendera merah putih ukuran raksasa ini dilakukan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, SIK., MH, Dandim 1605/Belu Letkol Inf CZI I Putu Dwika, Bupati Belu, Willy Lay serta ratusan anggota TNI, Polri dan masyarakat umum di sebuah bukit di Dusun Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Prosesi pengibaran bendera raksasa ini diawali dengan pemancangan sejumlah tiang dan bendera merah putih di sejumlah titik.

Bendera merah putih ukuran ribuan meter ini dikerjakan dan dipesan khusus di Bandung Jawa Barat dan waktu pengerjaan selama satu bulan.

Pengibaran bersama instansi pemerintah ini sangat erat kaitan dengan semangat nasionalisme dan kebangsaan masyarakat di wilayah perbatasan.

Pelibatan siswa, mahasiswa KKN dan masyarakat umum juga bertujuan menggelorakan rasa nasionalisme kepada generasi muda dan masyarakat di tapal batas.

Kegiatan tersebut juga merupakan wujud TNI, Polri dan pemerintah daerah mendukung seluruh kegiatan pemerintah pusat di wilayah batas.

TNI dan Polri pun siap bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mendukung pembangunan di wilayah perbatasan RI-RDTL. (R3)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!