UTAMA
Gubernur Sebut Cuaca Panas Itu Berkat bagi NTT
Kupang, Penatimor.com – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut cuaca panas merupakan berkat luar biasa. Hal ini disampaikannya saat berkunjung ke Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (3/4/2019).
Kunjungan tersebut dalam rangka melihat dari dekat tambak garam yang dikelola oleh PT. Timor Livestock Lestari.
“Sebagai gubernur, saya sangat berterimakasih kepada PT. Timor Livestock Lestari yang mau berinvestasi di lokasi ini, demi mengangkat harkat dan martabat masyarakat di Desa Nunkurus ini dalam pengembangan usaha tambak garam,” kata Viktor.
Viktor menyatakan, di saat Indonesia sementara masih mengimport garam dari luar, NTT terus dan akan terus berusaha menyumbang minimal setengah dari kebutuhan garam nasional.
“Salah-satunya dari lokasi ini,” kata Viktor ketika meninjau lokasi tambak garam yang bertepatan dengan hari libur nasional ini.
Gubernur berharap, NTT terus dianugerahi sinar matahari yang luar biasa, supaya bisa secepatnya melakukan panen.
“Kalau cuacanya mendukung saya rasa akhir bulan ini kita bisa panen,” kata Gubernur Viktor yang langsung diamini oleh direktur PT. Timor Livestock Lestari, Stenly Jayapranata.
Gubernur mengingatkan masyarakat agar jangan mengeluh kalau panas, karena dari panas itulah bisa dihasilkan kualitas garam yang luar biasa.
“Kalau sinar mataharinya cukup maka kualitas garam yang dihasilkan akan sangat bagus. Sebagai gubernur, saya akan sangat marah apabila ada masyarakat yang mengeluh karena panas. Panas itu berkat yang luar biasa,” ujarnya.
Direktur PT. Timor Livestock Lestari, Stenly Jayapranata menyampaikan terimakasih kepada gubernur karena sudah datang melihat lokasi tambak garam miliknya. Dia mengaku senang dengan kebijakan gubernur.
“Terus terang, kalau seandainya Gubernur NTT bukan Bapak Viktor maka kami sudah mundur dengan terhormat dari dulu. Karena untuk mengurus surat-surat saja kami sudah kesulitan. Untunglah pak Viktor datang dan tegaskan kepada kami untuk terus bekerja, ijinnya nanti menyusul,” kata Stenly.
Stenly menguraikan, total lahan yang akan digarap seluas 600 hektar. Sedangkan yang sudah digarap dan akan dipanen pada akhir bulan April ini seluas 20 hektar.
“Untuk ke depannya sekitar bulan Oktober 2019, kami akan berusaha bekerja keras agar dapat melakukan panen raya di lahan seluas 600 hektar yang ada. Kami berharap itu akan menjadi panen garam terbesar di NTT untuk tahun 2019,” paparnya.
Dia juga menjelaskan tentang tenaga kerja dan sistem pembayaran terhadap para pekerja yang saat ini berjumlah sekitar 100 orang pada perusahaan yang dipimpinnya itu.
“Jumlah itu akan bertambah pada saat panen nanti. Target kami seluruh masyarakat yang ada di lokasi ini sebagai pemilik lahan akan kita libatkan, bahkan menurut saya itu masih kurang. Karenanya, untuk panen nanti kita juga akan menggunakan alat berat,” ujar Stenly. (R2)