Connect with us

UTAMA

Drama Kolosal di GMIT Kefas, Wakapolda: Jangan Lupa dan Ingkari Pengorbanan Yesus

Published

on

Prosesi penyaliban Tuhan Yesus yang ditampilkan dalam pementasan Drama Kolosal “Yesus Sang Mesias” di halaman SMAN 1 Kupang oleh GMIT Kefas, Minggu (21/4) dinihari.

Kupang, penatimor.com – Ribuan masyarakat sangat antusias menyaksikan pementasan drama kolosal “Yesus Sang Mesias” yang digelar oleh GMIT Kefas.

Pemetasan drama itu mampu memancing emosi ribuan penonton yang memadati halaman SMAN 1 Kupang untuk menyaksikan langsung pementasan tersebut Sabtu (20/4) malam.

Terutama pada saat proses penyiksaan hingga Yesus disalibkan, tidak kurang 3.000 warga masyarakat, baik warga jemaat Kefas maupun masyarakat Kelurahan Oetete, serta masyarakat sekitarnya memenuhi halaman SMAN 1 Kupang.

Bergabung bersama para undangan yang hadir di antaranya Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, Wakapolda NTT Brigjen Pol. Jhoni Asadoma yang juga bertindak sebagai Produser 1 pementasan drama tersebut.

Perwakilan STAKN Kupang menyerahkan secara simbolis bantuan Alkitab kepada Brigjen Pol. Jhoni Asadoma disaksikan ketua panitia HRG Yanti Radja sebelum pementasan drama.

Termasuk Ketua Majelis Jemaat Kefas Pdt. Mien Kelelado-Maerisa serta undangan lainnya.

Panitia sendiri hanya menyiapkan kursi kurang lebih 2.000 buah yang terisi penuh. Namun penonton terus berdatangan dan banyak yang harus berdiri untuk menyaksikan pementasan drama tersebut.

Drama kolosal 6 babak Yesus Sang Mesias ini sendiri, secara garis besar menceritakan mulai dari awal penciptaan Adam dan Hawa, kelahiran Yesus, perjalanan pelayanan Yesus hingga penyaliban dan kebangkitan Yesus, dengan durasi waktu pementasan kurang lebih 4 jam.

Selama pementasan berlangsung, penonton secara spontan memberikan aplous kepada para pemeran di akhir setiap babak.

Namun memasuki babak yang menceritakan proses penangkapan Tuhan Yesus, penyiksaan hingga penyaliban Tuhan Yesus, suasana hening tercipta.

Di tengah-tengah keheningan tersebut, kadang muncul suara spontan penonton “aduh… cukup sudah”, saat menyaksikan adegan Yesus dicambuk.

Termasuk juga saat proses penyaliban Yesus, saat salib Tuhan Yesus dan dua penjahat di sisi kiri dan kanan ditegakkan, yang membutuhkan kerja keras para prajurit Romawi agar salib tersebut bisa didirikan di tempatnya, yang memberikan ketegangan di antara penonton.

Secara keseluruhan pementasan drama kolosal ini berjalan lancar, walaupun baru berakhir sekitar pukul 02.00, Minggu dinihari, namun masyarakat tetap setia mengikuti hingga berakhirnya pementasan drama tersebut.

“Pementasan drama ini secara umum sangat bagus. Walaupun singkat, tetapi penampilan mereka, baik itu aktingnya, kostum, tata panggung bagus semua,” kata Wakapolda NTT Brigjen Pol. Jhoni Asadoma yang juga bertindak sebagai Produser 1 pementasan drama ini.

“Memang ada beberapa hal-hal kecil yang masih perlu disempurnakan dari pementasan ini, namun secara keseluruhan sudah berjalan bagus,” lanjut dia.

Sebelumnya, Brigjen Pol. Jhoni Asadoma berharap dari pementasan drama ini dapat semakin menguatkan iman warga gereja, sehingga di manapun dan kapanpun, mereka akan selalu ingat pengorbanan Tuhan Yesus.

“Mereka tidak boleh melupakan, apalagi mengingkari hal itu,” ingatnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Raya Gerejawi GMIT Kefas Oetete, Yanti Radja, didampingi Sekretrais Ricky Francis, menjelaskan, pementasan drama kolosal ini merupakan bagian dari perayaan Paskah GMIT Kefas.

“Setelah pementasan drama ini, akan dilanjutkan dengan pawai obor, dan kebaktian Fajar,” jelas Yanti.

Kegiatan lainnya yang digelar antara lain peringatan Minggu-minggu Sengsara Tuhan Yesus, serta berbagai lomba di antaranya lomba Cerita Alkitab/Story Telling dan lomba bongkar pasang (puzzel) untuk anak PAR.

Lomba Cerdas Cermat Alkitab anak remaja, Lomba Ketangkasan Buka Baca Alkitab untuk kaum ibu serta lomba Nyanyi duet Kidung Paskah.

“Kegiatan yang digelar ini sebagai wujud syukur jemaat dalam memperingati pengorbanan dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dan melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat membina persekutuan dalam meningkatkan iman jemaat kepada Allah melalui pelayanan dan kerja sama serta membangun partisipasi jemaat,” jelasnya. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!