EKONOMI
Nilai Tukar Petani NTT Turun 0,36 Persen
Kupang, Penatimor.com – Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Januari 2019 mengalami penurunan 0,36 persen jika dibandingkan dengan NTP Desember 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia sampaikan ini kepada wartawan di kantornya, Jumat (1/2/2019).
Menurut Maritje, NTP bulan Januari 2019 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100).
“Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat,peternakan dan perikanan,” ungkap Maritje.
Dia menjelaskan, pada bulan Januari 2019, NTP NTT sebesar 106,63 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 110,61 untuk subsektor tanaman padi-palawija (NTP-P); 104,07 untuk sub sektor hortikultura (NTP-H); 101,43 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 108,76 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 108,80 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).
“Terjadi penurunan sebesar 0,36 persen pada NTP Januari 2019 jika dibandingkan dengan NTP Desember 2018,” terangnya.
Walaupun tidak signifikan, lanjut dia, namun dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of trade) petani dipedesaan menurun dibanding bulan sebelumnya.
“Hal ini disebabkan pendapatan petani meningkat tidak sebanding dengan peningkatan harga barang konsumsi dan biaya produksi,” paparnya.
Maritje menambahkan, di daerah perdesaan terjadi inflasi pada bulan Januari 2019 sebesar 0,60 persen. Faktor pemicunya adalah adanya peningkatan konsumsi masyarakat pada seluruh sub kelompok konsumsi seperti bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan transportasi. (R2)