EKONOMI
PLTA Borong di Manggarai Timur Mulai Dioperasikan
Kupang, Penatimor.com – PLN terus berkomitmen meningkatkan target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 23 persen di 2025. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Comercial operation Date (CoD) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sita-Borong 2×0,5 Megawatt (Mw) yang dilaksanakan di PLN Kantor Unit Induk Wilayah NTT, Kamis (31/1/2019).
Penandatanagan CoD PLTA dilakukan oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur, Ignatius Rendroyoko dengan Direktur Utama PT Multi Energi Dinamika, Gatot Sewandhono. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Perwakilan Regional JBTBN, Elpis Sinambela serta dihadiri oleh Senior Manajer PLN UIW NTT.
GM PLN UIW NTT, Ignatius Rendroyoko mengungkapkan, pengembangan Renewable energy atau Energi Baru Terbarukan di PLN adalah prioritas. Dengan adanya pengembangan EBT ini menjadikan NTT lebih kuat dari segi kapasitas pembangkit dan EBT.
“Dengan adanya pengembangan EBT ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkitan,” ujar Rendroyoko.
PLTA Sita-Borong yang terletak di Desa Sita, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, ditargetkan akan beroperasi secara efektif pada tanggal 1 Februari 2019. Pembangkit ini merupakan independent power producer (IPP) dengan skema membangun, memiliki, mengoperasikan dan mengalihkan (Build, Own, Operate, and Transfer/BOOT) selama 20 tahun.
“Adapun nilai investasinya sekitar Rp 30,36 miliar yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik dan harga yang disepakati sekitar 62,7 persen dari BPP Pembangkitan di Sistem Flores Bagian Barat Tahun 2017 lalu,” jelas Rendroyoko.
Direktur Teknik PT Multi Energi Dinamika, Agus mengatakan, pihaknya mulai membangun sejak tahun 2007 lalu di wilayah NTT yang dikenal gersang dan memiliki sedikit air. Sehingga dengan adanya CoD tersebut, dia mengaku, menjadi satu kebanggaan tersendiri.
“Ada satu daerah di borong dan kami melihat ada air yang bisa dimanfaatkan, tapi alhamdullilah kami bisa melihat potensi ini bisa membantu melistriki warga Manggarai Timur,” ujar Agus.
Pengoperasian PLTA Sita menambah pasokan lisrik dari pembangkit EBT di NTT yang sampai Januari 2019, EBT di NTT dengan total kapasitas sebesar 15.800 kW. Diantaranya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 10.000 kW, PLTM Lokomboro 2.200 kW, PLTM Umbuwangu 200 kW, PLTM Ndungga 2.000 kW, Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTM) IPP Wae Roa 400 kW, dan PLTA Sita 1.000 kW yang ke-5.
Dengan beroperasinya PLTA Sita 2x 500 kW, selain memperkuat sistem Flores juga dapat berpotensi menurunkan pemakaian PLTD di wilayah tersebut. Di samping itu, PLTA Sita nantinya dapat melayani sekitar 2.150 kepala keluarga (KK).
Adapun potensi penghematan penggunaan BBM untuk PLTD dapat mencapai sekitar 3.000 kilo liter per tahun dan apabila dibandingkan dengan PLTD maka dapat menghemat biaya operasi sekitar Rp 20 miliar per tahun. (R2)