SOSBUD
DTT-SMDE Berbagi Kasih dengan Keluarga Anggota Polri yang Sudah Meninggal

Kupang, Penatimor.com – Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Two Thousand (DTT) – Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) Milinium Dua Empat (SMDE), Komunitas anggota Polri angkatan tahun 2000 memiliki cara tersendiri menjalin silaturahmi dengan sesama angkatan.
Salah satu program yang sangat menyentuh, yaitu melalui pemberian bantuan dan beasiswa kepada anak anggota Polri seangkatan yang orang tuanya sudah meninggal dunia.
DTT-SMDE sendiri memiliki anggota sekitar 460 orang baik di Polda NTT maupun Polres jajaran. Hingga tahun 2019 ini, tercatat sudah 16 orang anggota DTT-SMDE yang sudah meninggal dunia.
Rata-rata mereka yang sudah meninggal memiliki istri dan anak yang masih bersekolah. Demi menjalin tali asih dan silaturahmi tersebut, DTT-SMDE berinisiatif memberikan sumbangan pendidikan kepada anak rekan mereka yang sudah menjadi anak yatim.
Rabu, (23/1/2019), anggota DTT-SMDE mendatangi rumah almarhum Bripka Anumerta Obaja Nakmofa di Jalan Tifa RT 22/RW 07 Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak untuk menyerahkan bantuan yang telah terkumpul.
Almarhum Obaja sendiri merupakan anggota Unit Buser Sat Reskrim Polres Kupang Kota. Dia meninggal dunia pada Desember 2011 yang lalu di Kelurahan Fatulili, Kecamatan Oebobo karena ditikam orang tidak dikenal.
Di rumah almarhum Obaja Nakmofa, rombongan DTT-SMDE yang dipimpin AKP Jeri S Puling, diterima Ny Yuliana Nakmofa-Kore Uly dan anak sulung almarhum, Pranca Nakmofa.
Kepada istri dan anak almarhum Bripka Anumerta Obaja Nakmofa, AKP Jeri S Puling selaku ketua DTT-SMDE mengemukakan, kunjungan mereka merupakan bentuk kepedulian dan tali asih dengan keluarga rekan mereka.
“Walaupun teman kami sudah meninggal, namun anak-anak almarhum merupakan anak kami juga yang harus kami perhatikan,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Alor ini.
Dia juga berpesan kepada istri almarhum agar tetap tabah dan optimis menghadapi kehidupan kedepan. Kepada anak almarhum diingatkan pula untuk tetap belajar dan selalu berdoa sehingga cita-cita segera tercapai.
AKP Jeri S Puling pun mengakui kalau selama 18 tahun menjadi anggota Polri, DTT-SMDE memiliki banyak program dan kegiatan yang berupaya menjalin silaturahmi antarsesama leting.
“Kedepan, kami juga sudah mengagendakan untuk melakukan bedah rumah sesama anggota yang mungkin belum layak. Kami saling membantu meringankan beban sesama leting kami,” ujarnya.
Untuk menjalankan berbagai program tersebut maka setiap anggota DTT-SMDE memiliki sumbangan wajib Rp 10.000 per anggota per bulan atau Rp 120.000 per anggota per tahun.
Dana tersebut disalurkan kepada yang membutuhkan sesuai dengan program mereka. Kegiatan tersebut juga akan terus dilakukan sampai kapan pun.
“Anak-anak dari rekan kami yang sudah meninggal tidak lagi merasa sendirian karena kami siap membantu semampu kami sehingga anak-anak bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik,” ungkapnya.
Sementara Ny Yuliana Nakmofa-Kore Uly tidak dapat menyembunyikan rasa harunya atas kunjungan dan kepedulian rekan suaminya.
“Saya senang dengan kunjungan ini, saya jadi ingat almarhum suami saya. Ternyata masih banyak orang yang peduli pada kehidupan kami. Kami tidak lagi merasa sendirian,” ujarnya.
Dia berharap komunikasi dan silaturahmi tersebut tetap berjalan dengan tetap menjaga kekompakan sebagai anggota Polri. “Semoga hubungan dan komunikasi tetap berjalan dengan baik,” harapnya.
Almarhum Brikpa anumerta Obaja Nakmofa sendiri meninggalkan dua orang anak perempuan, masing-masing bernama Pranca Nakmofa dan Resta Nakmofa
Pemberian sumbangan dilakukan AKP Jeri S Puling mewakili DTT-SMDE kepada Pranca dan Ny Yuliana Nakmofa. Sebelumnya, DTT-SMDE sudah melakukan hal yang sama memberikan bantuan pendidikan kepada anak rekan mereka lainnya. (R3)
