Connect with us

PENDIDIKAN & SASTRA

PT. Astra Honda Motor Tingkatkan Kemampuan Siswa SMKN 2 Kupang

Published

on

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Johanna Lisapaly bersama Development Deputi Departement MPM Honda Motor Naim Muhdori, menandatangani MoU di ruang rapat Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Rabu (5/12).

Kupang, penatimor.com – PT. Astra Honda Motor melakukan kerja sama dengan SMKN 2 Kupang.

Kerja sama ini bertujuan melatih dan meningkatkan kemampuan siswa SMK dalam bidang kendaraan ringan atau sepeda motor, agar mampu diserap oleh dunia usaha dan dunia industri.

Penandatangan MoU berlangsung di ruang rapat Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Rabu (5/12).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Development Deputi Departement MPM Honda Motor Naim Muhdori dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Johanna Lisapaly, didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Allo Min, Plt. Kepala Bidang SMK Pius Rasi, Kepala SMKN 2 Kupang Silas Kase beserta jajaran Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

Development Deputi Departement MPM Honda Motor Naim Muhdori, mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu tujuan untuk vokasi dan menyatukan kesepahaman antara dunia industri dan tenaga kerja SMK.

“Karena nantinya akan ada banyak lulusan SMK yang diharapkan siap kerja dan mampu menjawab kebutuhan dunia industri dan dunia usaha, sehingga diharapkan dengan adanya kerja sama ini, bisa melatih dan meningkatkan kemampuan siswa SMK dalam bidang kendaraan ringan atau sepeda motor, dan mampu diserap oleh dunia usaha dan dunia industri,” katanya Naim Muhdori.

Naim menjelaskan, dengan kerja sama ini, diharapkan dari dunia industri juga mempunyai peranan dalam meningkatkan skill atau kemampuan lulusan SMK.

Dalam hal ini, Honda bergerak dalam bidang bisnis sepeda motor, sehingga diharapkan Honda juga dapat memberikan kemampuan bagi lulusan SMK, terutama untuk sepeda motor terbaru, sehingga nantinya bisa dipakai di dunia industri, baik itu pabrik sepeda motor maupun bengkel sesuai dengan teknik sepeda motor terbaru.

“Di sisi lain, selain mereka bisa memiliki kemampuan yang baik agar dapat dipakai di dunia industri, para lulusan SMK juga didorong untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, yaitu dengan membuka bengkel sepeda motor. Karena tidak semua tenaga kerja bisa diserap, karena daya serap dunia industri itu terbatas, sehingga lulusan SMK juga didorong untuk bisa membuka lapangan kerja sendiri,” ujarnya.

Kedepan kata Naim, harus ada pemerataan ekonomi, sementara pusat-pusat industri sendiri hanya ada di kota-kota besar, sehingga dengan membuka usaha sendiri seperti bengkel, juga dapat menggerakan ekonomi daerah.
Dia mengaku, kedepan, sarana dan prasarana, materi ajar dan kurikulum akan diberikan sesuai dengan materi yang terupdate.

Para gurunya juga akan diberikan training. Misalnya saat praktik para siswa akan diberikan bahan terupdate dengan jaringan yang dimiliki Honda.

“Gurunya otomatis akan ditraining agar pemahaman materinya baik, agar ketika penyampaian materi kepada siswa atau output kepada siswa juga bsia berdampak baik. Kami akan melatih guru di Surabaya agar sarana prasarannya lengkap dan mendapatkan pemahaman yang baik juga karena langsung pada center Honda,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Johanna Lisapaly, mengatakan, dinas mempersiapkan siswa-siswa untuk bisa diserap oleh dunia kerja dan dunia industri, sesuai dengan jurusan masing-masing. Dalam hal ini untuk teknik kendaraan ringan.

“Jadi kita berharap semua siswa yang mengambil jurusan ini, bisa mendapatkan pengetahuan dan kemampuan dari kurikulum yang diselaraskan dari Honda, termasuk para gurunya,” katanya.

Kedepannya kata Johanna, kerja sama ini bukan hanya dengan SMKN 2 Kupang, tetapi dengan semua SMK-SMK lain yang punya jurusan yang sama.

“Ini baru dimulai dengan SMKN 2 Kupang. Kedepan jika semuanya berjalan baik, maka diharapkan kerja sama ini juga berjalan dengan SMK lainnya yang juga punya jurusan yang sama” ujarnya.

Menurut Johanna, berbicara tentang pendidikan vokasi, memang tidak bisa lepas dari dunia usaha dan dunia industri, karena memang tujuan dari pendidikan vokasi adalah menyiapkan para lulusan SMK masuk dalam dunia usaha dan dunia industri.

“Jadi kita yang mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Untuk itu perlu ada link and matc untuk meningkatlan relevansi SMK dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya dunia usaha dan dunia industri, supaya ketika anak kerja di dunia kerja anak tidak kaget dan bisa profesional dalam kerja dan bisa diterima,” ujarnya.

Untuk itu katanya, kerja sama SMK dunia usaha dan dunia industri menjadi sangat penting. Ini merupakan dua hal yang saling membutuhkan, karena memang SMK dihadirkan untuk menjawab kebutugan dunia usaha dan industri.

Sehingga nantinya dunia usaha dan industri juga tidak sulit mendapatkan tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan, lulusan SMK juga bisa mendapatkan kerja sesuai dengan jurusan mereka. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *