HUKRIM
Pembunuhan Bayi, Polisi Tunggu Hasil Outopsi

Kupang, penatimor.com – Penyidik Unit Pidum Satreskrim Polres Kupang Kota terus mendalami kasus dugaan pembunuhan bayi baru lahir oleh ibunya sendiri di wilayah Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi yang diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (8/11), mengatakan, jenazah bayi malang berjenis kelamin perempuan itu telah dioutopsi dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly.
“Sudah dioutopsi tadi malam. Kami masih menunggu hasilnya dari dokter,” kata Bobby.
Mantan Kasat Reskrim Polres Sikka itu, melanjutkan, ibu bayi bernama Nurlinda (18), adalah mahasiswi semester 1 Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK).
Pelaku diketahui indekost di wilayah RT 14/RW 04, Jl. Ahmad Dahlan, Kelurahan Kayu Putih, atau depan kampus UMK.
Di sebuah kamar kos berlantai 2 dengan tembok warna hijau tersebut, pelaku tinggal bersama dua temannya, Endang dan Sumiata.
Kedua teman pelaku ini juga belum dimintai keterangan oleh polisi.
Kasat melanjutkan, sebelumnya, pelaku masih ke kampus, namun karena perut nya sakit dia pulang ke kos.
“Karena ibu Neneng melihat pelaku N muka pucat maka dibantu untuk membukan pintu kamar kos. Setelah itu datanglah bibi dari N bernama Halima (48), guru di salah satu SD di Kupang,” jelas Kasat.
Selanjutnya, Halima membawa bayi yang sudah meninggal dunia dan sudah dimasukan dalam kantung plastik itu ke RSUD S.K. Lerik.
“Karena merasa janggal pihak dokter yang menangani pelaku menghubungi pihak kepolisian. Saat olah TKP di kamar kos N, hanya terdapat bercak darah sedikit,” imbuh Kasat.
Terpisah, Syafrudin (30) selaku paman dari pelaku N, saat ditemui di TKP, mengatakan pelaku sudah masuk kuliah sekira 4 bulan.
“Karena saya yang membantu mendaftarnya kuliah,” sebut Syafrudin.
Dia juga mengaku heran karena selama ini pelaku tidak terlihat seperti orang yang sedang mengandung.
Hal senada juga disampaikan Samsudin (27).
“Pelaku tidak seperti orang yang lagi mengandung. Biasa pulang kampus hanya di dalam kamar kos,” ungkap Samsudin.
Sementara, Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim I Wayan Pasek Sujana, mengatakan, sampai saat ini pelaku belum bisa diambil keterangan, karena kondisinya masih lemah dan belum memungkinkan menjalani pemeriksaan.
“Kami masih menunggu hasil otoupsi dari dokter forensik RSB, dan juga menunggu kondisi pelaku pulih,” sebut Wayan. (R3)
