HUKRIM
Kompleks Kantor Gubernur Tak Aman, Seorang Anggota Pol PP Dijambret
Kupang, penatimor.com – Kasus pencurian dan jambret di wilayah Kota Kupang akhir-akhir ini mulai meresahkan masyarakat.
Pelaku jambret bahkan melancarkan aksi nekat tersebut tidak hanya di tempat-tempat sepi, namun juga dilakukan di lokasi perkantoran.
Selain lokasi, pelaku berani melancarkan niat jahatnya bukan saja kepada masyarakat biasa, namun juga terhadap aparat polisi pamong praja.
Seperti yang dialami salah satu anggota Pol PP Provinsi NTT, Martha Nalangoma di halaman belakang kantor Gubernur NTT, tepatnya di depan Taman Penitipan Anak (Integrasi Posyandu, Paud dan BKB) Provinsi NTT.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 11.30 itu berawal saat korban pulang dari Bank NTT hendak melintas kantor gubernur menuju kantor Pol PP Provinsi NTT.
Namun tiba-tiba ada pengendara yang menggunakan motor mendekatinya dari arah belakang dan langsung menarik dompet korban di tangannya.
Korban Martha Nalangoma saat menjelaskan kejadian tersebut kepada para pegawai di tempat kejadian perkara (TKP), mengaku, ia baru pulang dari Bank NTT Kantor Kas Kantor Gubernur untuk menyimpan uangnya.
Saat dalam perjalanan pulang, karena jarak dari bank dengan kantornya mengabdi tidak jauh sehingga ia memilih berjalan kaki.
Sesampainya di TKP ada seorang yang membuntutinya dengan mengendarai sepeda motor dan langsung menarik dompet nya saat itu dipegang korban.
“Saat diambil, saya pikir teman yang main gila, saat ia balik ternyata orang lain dan pelaku langsung melarikan diri menggunakan motor. Pas dia lari baru saya kaget kalau saya dirampok. Saya langsung berteriak minta tolong,” jelas Martha.
Mendengar suara korban, petugas yang sementara itu berada tidak jauh dari korban langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku namun tidak berhasil mendapatkan pelaku.
“Dia lari lewat depan Aula El Tari, depan kantor Bappeda Provinsi NTT dan keluar melalui pintu belakang halaman kantor Gubernur,” kata Martha.
Kepada Kasat Pol PP di depan kantor Pol PP, Martha mengaku di dalam dompet tersebut berisi uang sekitar Rp 500.000, ATM Bank NTT, KTP dan sejumlah surat lainnya.
“Pelaku pasti membuntuti saya dari saya keluar bank, dia pikir saya ada ambil uang,” papar Martha.
Sementara petugas yang berusaha mengejar pelaku mengisahkan saat kejadian tidak ada orang yang melintas. Pelaku menggunakan sepeda motor Suzuki Smash warna biru hitam tanpa plat motor.
“Kami yang saat itu serius kerja mendengar teriakan minta tolong jadi kami semua langsung lari kejar pelaku tetapi kalah cepat, karena dia pakai motor, sementara kita karena tidak ada kendaraan di situ, kita kejar saja,” ungkap pegawai yang saat itu berada di TKP.
Terhadap kejadian tersebut, korban Martha Nalangoma langsung mendatangi pihak Bank NTT untuk melakukan pemblokiran sementara ATM, agar pelaku tidak bisa melakukan penarikan uang menggunakan ATM nya.
Korban juga akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian agar pelaku bisa ditangkap dan bisa mendapat surat keterangan guna melakukan proses pergantian KTP dan surat lainnya. (R1)