Connect with us

POLKAM

Fraksi PKB: Kelor Jangan Diproyekkan

Published

on

Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Yucun Lepa saat menyampaikan pendapat akhir fraksi, dalam sidang paripurna dewan, Senin (19/11/2018)

Kupang, Penatimor.com – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD NTT dalam pendapat akhir fraksi terhadap RAPBD NTT dan 2 Ranperda Provinsi NTT, menyoroti gebrakan Gubernur Viktor Laiskodat dalam mengembangkan tanaman kelor atau marungga.

Ketua Fraksi PKB DPRD NTT, Yucun Lepa mengatakan, gebrakan Gubernur NTT untuk menanam kelor perdana dalam kunjungan ke kabupaten mendapat respons yang menjanjikan dari sejumlah bupati.

“Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa berharap agar respons yang begitu cepat datang tidak hanya karena mereka ingin dekat-dekat dengan Gubernur,” ungkap Yucun saat sidang paripurna dewan, Senin (19/11/2018).

Yucun mengatakan, Fraksi PKB berharap para bupati ingin berjalan seiring dengan pemerintah provinsi untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan melalui tanaman kelor.

“Jika respons ini kemudian meningkat eskalasinya menjadi gerakan yang masif, maka Fraksi PKB menekankan sejumlah pemikiran, agar pemerintah tetap menempatkan posisinya sebagai fasilitator dan bukan petani kelor,” katanya.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, Yucun menekankan bahwa perlu ada pendataan lahan pengembangan kelor, sehingga hasil produksi dapat memenuhi permintaan pasar.

“Pendekatan yang digunakan adalah pola Inti-plasma. Kelor jangan diproyekkan, masyarakat mengembangkan sendiri tanaman kelor, karena kelor telah menjadi bagian kehidupan mereka,” sebut Yucun.

Selain itu, lanjut Yucun, perlu tenaga penyuluh lapangan untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah-masalah lapangan terutama pengelolaan pasca panen demi menjaga standar kualitas yang dikehendaki pasar.

“Pemerintah perlu menyediakan pasar yang pada gilirannya menjadi stimulasi bagi petani untuk mengembangkannya sendiri dalam jumlah yang mampu mensejahterakan mereka,” ujar Yucun. (R2)

Advertisement


Loading...