HUKRIM
Bayi Baru Lahir Dibunuh, Ada Dua Luka Tikaman di Perut
Kupang, penatimor.com – Seorang bayi berjenis kelamin perempuan diduga ditikam dengan benda tajam oleh ibunya sendiri usai dilahirkan, Rabu (7/11) pagi.
Si ibu bayi malang itu diketahui berinisial N (17) dan teridentifikasi adalah mahasiswa semester 1 pada sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Kupang.
Kejadian sadis ini diketahui saat Halima yang juga berprofesi sebagai guru di SD Oebufu mendatangi kos-kosan pelaku.
Halima merupakan keluarga dari N, dan kedatangannya itu untuk mengecek kondisi N yang mengalami sakit perut.
“Halima ke kos N setelah menerima pemberitahuan dari ayah N bahwa N sementara sakit perut,” kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Mooynafi yang diwawancarai di ruang kerjanya.
Menurut keterangan Halima, lanjut Bobby, saat tiba di kamar kos milik N, dia sudah menemukan N dalam keadaan lemas.
Dan N saat itu juga menyampaikan kepada bibinya itu bahwa dia telah melahirkan dan anaknya diisi di dalam kantung plastik.
“Mendengar pengakuan N, bibinya langsung menanyakan keberadaan bayi. Lalu N memberitahukan bahwa bayi yang dilahirkan itu diisi di dalam kantung plastik. Lalu bibinya langsung membawa N dan bayinya itu ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan,” kata Bobby yang juga mantan Kasat Reskrim Polres Sikka.
Dilanjutkan, pihak Rumah Sakit S.K. Lerik telah melakukan tindakan medis dengan memeriksa kondisi N dan bayinya yang telah dinyatakan meninggal dunia itu sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan luka yang diduga merupakan luka tusukan pada bagian kiri tubuh bayi tersebut sebanyak dua lubang. Atas temuan dokter tersebut, kami akan melakukan tindakan outopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya,” ujar Bobby.
Kasat juga mengatakan N tinggal bersama Sumiyati dan Endang di kos-kosan milik Abdulah Kolin yang beralamat di Jalan Ahmad Dalang, Kelurahan Kayu Putih.
Saat kejadian, kedua temannya tidak berada di kos sejak pukul 06.00, karena sementara mengikuti kegiatan kuliah di kampus masing-masing.
Sementara Nuhrim, tetangga kosnya, mengaku telah mengetahui kejadian dugaan pembunuhan bayi itu saat ia pulang kuliah sekitar pukul 10.00, karena saat itu sudah banyak warga dan polisi yang mengerumuni kamar kos milik N.
“Yang kami ketahui, N merupakan sosok yang pendiam. Mungkin karena dia juga mahasiswa baru dan menjadi penghuni kos ini. Selama ini kami juga tidak mengetahui kalau N sedang hamil,” ungkap Nuhrim yang juga mahasiswa semester 1 di Universitas Muhammadiyah Kupang itu.
Pihak Polres Kupang Kota juga sudah memeriksa tiga orang sebagai saksi, dan direncanakan akan melakukan pemeriksaan kepada pelaku. Namun karena kondisinya belum memungkinkan untuk diperiksa sehingga penyidik akan menunggu kondisi N membaik.
Terhadap jazad bayi malang yang diduga dibunuh itu, dijadwalkan akan dioutopsi di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang, Kamis (7/11). (R1)