Connect with us

HUKRIM

SMKN 5 Kupang Diserang, 1 Siswa Dianiaya Hingga Pingsan

Published

on

Plh. Kepala SMKN 5 Negeri Kota Kupang, Asa Lahtang, dampinggi Mursalin Ngala, Pokja KBM, melaporkan kejadian pengeroyokan yang dialami siswanya di Polsek Oebobo.

Kupang, penatimor.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Kota Kupang, Senin (22/10) siang, digegerkan dengan aksi penyerang yang dilakukan oleh sekelompok massa yang tidak dikenal.

Aksi penyerangan tersebut sempat dihadang oleh Satpam sekolah tersebut, namun pihak keamanan kalah jumlah sehingga massa berhasil masuk ke dalam kompleks sekolah lalu melakukan penganiayaan terhadap dua orang siswa yang diketahui bernama Alfin Dosantos dan Yustinus Bani yang merupakan Siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Visual (TAV).

Pukulan dari massa yang diperkirakan mencapai puluhan orang itu mendarat ditubuh kedua siswa, namun Alfin Dosantos berhasil dilerai dari amukan massa lalu diamankan pihak keamanan.

Namun Yustinus Bani pasrah menerima pukulan yang dilayangkan oleh massa itu.

Akibat penganiayaan itu, Yustinus Bani tidak sadarkan diri dan saat ini sementara dirawat secara intensif di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang karena mengalami pendarahan.

Plh. Kepala SMKN 5 Kota Kupang, Asa Lahtang, S.Pd.,M.Pd., kepada wartawan di Polsek Oebobo, mengatakan dirinya tidak mengetahui secara jelas kronologi kejadian karena pada saat kejadian dirinya tidak berada di sekolah.

“Saat kejadian saya sementara menggurus Dana Bos SMKN 5 di bank, setelah kembali baru diinformasikan oleh para guru bahwa terjadi penyerangan di sekolah sehingga saya langsung mendatangi pihak kepolisian untuk meminta pengamanan agar mengantisipasi serangan balik dari pihak keluarga korban,” katanya.

Ditambahkan, terhadap tindakan pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak diketahui identitasnya itu diserahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus penganiayaan terhadap siswanya itu.

“Saya sendiri belum mengetahui identitas korban, hanya diinformasikan oleh rekan guru sehingga selesai dari Polsek kami mendatanggi rumah sakit untuk menjengguk korban,” Asa Lahtang.

Kepsek mengaku kejadian penyerangan serupa sering terjadi, namun pada massa kepemimpinannya baru terjadi.

“Ya, penyerangan terhadap siswa ini sering terjadi,” ungkap Asa Lahtang.

Sementara saksi berinisial GS, mengaku massa yang datang langsung memasuki ruang kelas dan mencari korban. Setelah ditemukan langsung dianiaya sampai terjatuh dan tidak menyadarkan diri.

Atas kejadian itu, para guru sempat melihat pengroyokan tersebut namun tidak bisa meleraikannya karena jumlah massa yang sangat banyak.

Ditambahkan, dari sekelompok massa itu ia hanya mengenal salah satu orang yang diketahui atas nama Ricard Taneo alias Lecet.

“Saya hanya kenal satu orang tapi dia pakai pakian biasa,” katanya.

Terpantau di Polsek Oebobo, pihak sekolah melalui salah satu satpam melaporkan kejadian tersebut.

Sedangkan polisi sementara memeriksa 3 orang, termasuk Alfin Dosantos sebagai korban, dan saksi berinisial GS dan RH. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *