PENDIDIKAN & SASTRA
Perlu Tingkatkan Status SMAN 3 Amabi Oefeto Timur
Kupang, Penatimor.com – Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu didorong untuk meningkatkan status SMAN 3 Amabi Oefeto Timur di Kabupaten Kupang dari izin kelas jauh (filial) menjadi sekolah penuh.
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Demokrat, Winston Rondo sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (17/10/2018).
Winston menjelaskan, pada Sabtu, 13 Oktober dirinya berkunjung ke Amabi Oefeto Timur dan sempat melihat dari dekat SMAN 3 di Kelurahan Oemofa dan SMPN 8 di Desa Oenaunu.
Lebih lanjut anggota Komisi V DPRD NTT menyampaikan, SMAN 3 Amabi Oefeto Timur dibangun sejak dua tahun silam. Pada Mei atau Juni lalu, sekolah ini mendapat izin filial. Saat itu Disdik menyampaikan, salah satu syarat untuk meningkatkan statusnya menjadi sekolah penuh, bila minimal memiliki 150 siswa. Sedangkan saat ini, jumlah siswa sudah mencapai 210 orang.
“Saya dukung komite dan pihak sekolah yang meminta agar SMAN 3 Amabi Oefeto Timur ditingkatkan statusnya menjadi sekolah penuh,” kata Winston.
Dia menjelaskan, animo masyarakat untuk menyekolahkan anak- anak mereka di SMAN 3 Amabi Oefeto Timur cukup tinggi, walau selama ini meminjam gedung milik SMP Pelita untuk kegiatan belajar mengajar.
Selain peningkatan status, mereka juga mengharapkan pemerintah untuk membangun gedung permanen. Sambil menunggu intervensi pemerintah, masyarakat secara swadaya akan membangun gedung darurat di atas tanah milik sekolah. Status tanahnya tidak bermasalah karena sudah ada sertifikat atas nama sekolah. Masyarakat memiliki komitmen untuk meningkatkan prestasi.
Pada kesempatan itu Calon Anggota DPR RI asal Partai Demokrat dari Dapil NTT dua ini menyampaikan, SMPN 8 di Desa Oenaunu yang dibangun tahun 2016, saat ini memiliki 107 siswa. Empat rombongan belajar yang dipakai selama ini, kondisi gedungnya 100 persen darurat.
Bahkan ruang guru, lanjutnya, disulap dari mess guru yang kondisinya juga sangat memprihatinkan. Sudah dua kali masyarakat secara swadaya mengganti atap daun rombel yang ada.
“Dari kondisi gedung SMAN 3 dan SMPN 8 yang ada, saya menemukan yang hilang dari perhatian dan pembicaraan publik,” tandas Winston.
Dia menyatakan, kalau tidak ada yang beritakan atau lihat kedua sekolah yang ada, pasti akan dilupakan. Buktinya, sejak berdiri hingga sekarang, kondisi gedung sekolahnya masih darurat.
“Saya akan terus kerja keras, karena kondisi sekolah masih darurat. Saya terus berjuang agar jadi teras politik garis depan dan mendapat prioritas pertama,” ungkap Winston.
Winston menambahkan, tega benar bila pemimpin daerah ini tidak memberi perhatian. Sangat diharapkan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kupang memberi bantuan untuk SMAN 3 Oemofa dan SMPN 8 Oenaunu sesuai kewenangan yang dimiliki. (R2)