POLKAM
Wagub NTT Kunjungi SMAN 3 Amarasi Timur yang Terdampak Puting Beliung
Kupang, Penatimor.com – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi mengunjungi SMAN 3 Amarasi Timur, di Kabupaten Kupang untuk melihat langsung bangunan sekolah yang roboh karena diterjang angin puting beliung, pada Minggu (9/9/2018) sore, yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar dilakukan dibawah pohon.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam dan melewati jalanan berbatu-batu, rombongan Wagub tiba di lokasi, tepatnya di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur pada pukul 13.30 wita.
Saat bertemu para siswa/i dan para guru, Wagub Nae Soi menyatakan, dunia pendidikan adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
“Saya adalah seorang guru. Saya baru 46 tahun jadi guru di universitas. Saya sangat mencintai sekolah dan pendidikan. Karenanya, setelah baca berita tentang sekolah ini tadi pagi, saya langsung ajak ibu Kadis (Kepala Dinas Pendidikan NTT -red) untuk lihat kondisinya,” ungkap Bae Soi.
Di depan para siswa sekolah tersebut, Nae Soi memotivasi mereka agar tidak berputus asa. Walaupun sekolah roboh, semangat harus tetap terjaga. Dalam keadaan terbatas, kreativitas para siswa tidak boleh kendur.
“Bapak pendidikan dunia yakni Aristoteles mengajar muridnya di bawah pohon. Sekolah yang didirikannya adalah Academico. Murid-muridnya seperti Plato begitu tersohor dan berpengaruh besar bagi perkembangan pemikiran dewasa ini. Sekali lagi jangan berkecil hati dengan kondisi ini. Tetap semangat belajar, ” imbaunya.
Dia juga mengapresiasi para guru yang setia mengajar para murid walapun dalam kondisi sangat terbatas. “Para guru, jasamu sangat luar biasa. Jasamu tak terkira. Jasamu dalam mengantarkan generasi muda di sini pasti akan mendapatkan pahala dari Tuhan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Nae Soi juga menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp.10 juta untuk membangun gedung sederhana dan sementara. Dia berharap, gedung kelas sementara itu dapat segera dibangun sehingga para siswa tidak lagi belajar di bawah pohon.
“Bantuan ini mungkin tidak seberapa tapi mudah-mudahan membantu untuk pembangunan gedung sementara. Bantuan ini semata karena saya adalah seorang guru serta cinta akan sekolah dan pendidikan. Untuk gedung permanennya, menjadi tugas dan perhatian dari Ibu Kadis Pendidikan NTT,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Amarasi Timur, Dina Adelca Sakbana mengungkapkan, sekolah tersebut didirikan pada tahun 2012. Kondisi bangunannya sejak pertama berdiri sangat sederhana,bterbuat dari alang-alang dengan dinding bebak. Hanya punya satu gedung permanen untuk ruangan kantor, hasil sumbangan dari Kementerian Pendidikan pada tahun 2015.
“Pada hari Minggu lalu (9/9), empat ruangan kelas roboh rata tanah diterpa angin puting beliung pada pukul 16.00 sore. Syukurlah kejadian ini terjadi pada hari libur sehingga tidak ada korban jiwa. Selama beberapa hari ini proses KBM berjalan seperti biasa walau di bawah pohon. Kami juga tetap menjalankan kewajiban upacara bendera setiap pagi,” jelasnya.
Dina juga memaparkan terkait keadaan siswa dan guru yang mengajar di sekolah tersebut. Ada 78 siswa/i yang sedang menempuh pendidikan. Mereka diasuh oleh 11 orang guru, dengan rincian tiga guru PNS dan 8 guru honorer.
“Kami sudah sepakat dengan Kepala Desa, warga, komite serta orang tua murid untuk membangun kembali gedung kelas sederhana secara gotong royong selama satu minggu ke depan. Terima kasih kepada Bapak Wagub yang telah membantu kami untuk pembangunan gedung darurat ini,” ujarnya.
Camat Amarasi Timur, Yakob Banesi yang hadir pada kesempatan tersebut, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepedulian Wagub dan Pemerintah Provinsi NTT atas musibah yang terjadi pada SMAN 3 Amarasi Timur.
“Terima kasih atas kunjungan perdananya Bapak Josef Nae Soi. Mungkin kalau tidak ada bencana ini, kita tidak dapat bertemu di sini,” ungkap Yakob Banesi. (R2)