UTAMA
Masyarakat NTT Diminta Dukung Pemilu Damai
Kupang, penatimor.com – Polda NTT meminta agar semua elemen masyarakat di daerah ini wajib bertanggung jawab atas pelaksanaan Pileg dan Pilpres tahun 2019 secara serentak yang aman dan damai.
Selain itu tetap menjaga situasi tetap kondusif, serta tidak terlibat dalam penyebaran isu yang mengandung unsur hoax, ujaran kebencian melalui media sosial dan lainnya dengan tujuan untuk merugikan pihak-pihak tertentu dan merusak suasana pemilu.
Pasalnya semua perbuatan hoax, ujaran kebencian dan berbagai hal yang merugikan memiliki jeratan hukum bagi para pelakunya sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Demikian diungkapkan Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman kepada wartawan usai kegiatan gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2018 sekaligus Deklarasi Bersama Pileg dan Pilpres 2019 Damai, Aman dan Sejuk di lapangan Mapolda NTT, Kamis (20/9).
Terhadap pemantauan penyebaran isu hoax melalui media sosial, lanjut Raja Erizman, pada Polda NTT telah membentuk tim cyber pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus, serta tim cyber pada polres jajaran yang akan memantau semua aktivitas medsos yang terkait dengan aktivitas pemilu.
“Saya minta kepada masyarakat NTT agar tetap menjaga situasi aman dan kondusif jelang pemilu serentak, serta menghindari perbuatan yang merugikan pihak tertentu, dan bersikap netral,” pinta Kapolda.
Jenderal bintang dua ini menambahkan terhadap persiapan pengamanan pemilukada, pihaknya telah mempersiapkan sebanyak 5.675 personel Polri serta menerjunkan duapertiga kekuatan TNI sesuai dengan tahapan pemilu.
“Kami belajar dari pengamanan pemilukada lalu, namun dengan intensitas lebih luas, serta terus melakukan upaya preventif, preentif, dan penegakan hukum melalui Tim Gakkumdu, sehingga dapat menyelesaikan berbagai sengketa dan pelanggaran yang terjadi selama proses pemilu berlangsung,” ujar Mantan Kadiv Hukum Mabes Polri itu.
Pihaknya berharap agar semua partai politik dapat menenangkan para pendukung dan simpatisannya agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu negatif yang saling menjatuhkan, dan semuanya saling bergandengan tangan dalam mewujudkan pemilu yang damai dan kondusif.
Ketua KPU NTT Maryanti Adoe meminta kepada semua unsur KPU, Bawaslu, Pemerintah, Masyarakat, partai politik serta media massa dan media elektronik dapat mendukung pelaksaan pemilu yang aman dan lancar.
Pihaknya menilai Pemilu sebagai pesta demokrasi bagi semua masyarakat Indonesia untuk menentukan pemimpin dan masa depan, sehingga semua warga negara wajib menggunakan hak politiknya untuk memilih pemimpin dan calon legislatif yang tepat.
“Warga negara yang baik akan menggunakan hak pilihnya secara cerdas untuk memilih pemimpinnya, serta semua pihak saling mendukung dan bekerjasama menciptakan situasi pemilu yang aman dan kondusif,” ungkap Maryati.
Terkait dengan agenda hari ini, lanjut Maryati, telah ada penetapan Daftar Calon Pemilih Tetap (DCT) tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta pengumuman perubahannya termasuk
para calon yang berhalangan tetap.
“Setelah pengumuman dan penetapan DCT maka tidak ada lagi perubahan sesuai dengan ketentuan UU Pemilu,” ujar Maryati.
Terpantau dalam kegiatan gelar pasukan Ops Mantap Brata 2018 melibatkan gabungan personil Polri, TNI, serta pemerintah daerah dan Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman bertindak sebagai inspektur upacara.
Sebagai tanda dimulainya operasi Mantap Brata 2018, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman menyematkan pita kepada perwakilan tiga orang personil Polri, TNI, dan Satpol PP.
Usai kegiatan gelar pasukan, dilanjutkan dengan kegiatan Deklarasi Bersama Pileg dan Pilpres Damai, Aman, dan Sejuk di Lapangan Mapolda NTT.
kegiatan itu ditandai dengan penandatanganan serta pernyataan deklarasi damai oleh Ketua KPU NTT Maryati Adoe, Unsur Forkompida Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman, Danrem 161/Wirasakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Danlantamal Brigjen TNI (Mar) K. Situmorang, Kajati NTT F.Ardiansyah, perwakilan Lanud El Tari, dan unsur pemerintah daerah NTT. (R1)