UTAMA
Peringati HUT RI, KMK BSB FKIP Undana Bantu Pemulung

Kupang, penatimor.com – Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Bunda Segala Bangsa (BSB) FKIP Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengunjungi keluarga pemulung yang berdomisili di Jalan S.K. Lerik, sembari memberikan sumbangan pakaian bekas layak pakai dan buku bekas, Kamis (16/8).
Ketua KMK BSB FKIP Undana Artos Tobiona, pada kesempatan itu, mengatakan, tujuan pihaknya mengunjungi dan bersilaturahmi dengan keluarga pemulung adalah agar lebih mengerti perjuangan masyarakat dan ikut membantu dengan berbagai upaya yang dilakukan.
“Kami saat ini membantu pakaian bekas layak pakai, karena kami semua di jurusan guru, maka kami akan upayakan agar bisa turun secara rutin di tempat ini, untuk mengajar anak-anak. Kami akan mengajar dan membagi ilmu untuk perkembangan anak-anak,” kata Artos.
Selain itu kata dia, keluarga pemulung di lokasi tersebut juga kebanyakan tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Untuk itu, KMK BSB akan berupaya agar dalam kepengurusan administrasi kependudukan bisa diprioritaskan.
“Kami sebelumnya sudah mendata, dan memang banyak yang tidak memiliki berbagai kelengkapan administrasi kependudukan. Untuk itu, kami berupaya berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait agar kepengurusan administrasi kependudukan bisa diperlancar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina KMK BSB Yuvensius Tukung, mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk kebersamaan dan memperingati HUT ke-73 Republik Indonesa.
“Ukuran kebahagiaan bukan terletak pada harta dan kekayaan lainnya. Tetapi kebahagiaan adalah selalu menikmati hari-hari dengan kebahagiaan dan kebersamaan dengan sesama lainnya,” ujar Yuven.
Selain itu, sebagai anggota DPRD Kota Kupang, dia berjanji akan memperjuangkan nasib pemulung. Termasuk bantuan pemerintah, bantuan pangan, kesehatan dan pendidikan.
“Selain itu, pemulung juga harus mengembangkan kreatifitas. Misalnya dengan mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi,” katanya.
Untuk itu kata Yuven, yang terpenting adalah Kartu tanda penduduk. Pasalnya semua bantuan lebih diprioritaskan kepada masyarakat Kota Kupang yang memiliki KTP.
“Semua dilakukan demi memenuhi hidup sehat dan hidup sejahtera,” ujarnya.
Untuk diketahui, ada 22 kepala keluarga pemulung yang tinggal di Jalan S.K. Lerik, dengan jumlah jiwa sebanyak 200an jiwa.
Sementara itu, untuk seluruh Kota Kupang, keluarga pemulung sudah berjumlah 1.000 lebih jiwa yang tersebar di enam kecamatan di Kota Kupang. (R2)
