SOSBUD
Malam Ini, Konser Maha Karya The Legend of Timor
Kupang, penatimor.com — Anak Flobamora Creative (Afra) menggelar konser maha karya bertajuk The Legend Of Timor dengan aktor utama Melki Jemri Edison Neolaka.
Konser maha karya ini akan berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora Oepoi pada Sabtu (11/8).
Adapun rangkaian acara dan lomba yang digelar sebelum konser maha karya, yaitu lomba tari dan workshop yang digelar di Taman Budaya Gerson Poyk.
Dalam workshop pada Jumat (10/8), Afra Creative menghadirkan budayawan Internasional Didik Ninik Thewok sebagai pemateri.
Peserta workshop sebanyak 200an siswa SMP dan SMA dari Kota Kupang dan Kabupetan Lembata.
Didik Ninik Thewok, saat diwawancarai mengatakan, di tengah kesibukannya, dirinya menyempatkan diri untuk hadir di Kota Kupang untuk mengajak seluruh generasi muda NTT untuk mencintai idenditas diri, identitas budaya daerah dan mau melestarikannya.
“Saya lihat kemarin ada lomba tari, banyak peserta yang tampil membawakan tarian dengan kolaborasi antara tari asli NTT dan daerah lain. Usaha ini sudah sangat bagus. Antusiasnya sangat baik, tetapi saya mau tekankan agar dalam sebuah tarian jika dikolaborasikan, maka tidak boleh dihilangkan ciri atau keaslian dari suatu tarian. Jika dikolaborasikan, maka masing-masing harus tetap mempertahankan keasliannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam sebuah pementasan, harus ada totalitas. Maksudnya, saat tampil di depan Presiden dan saat tampil di daerah perkampungan, semuanya harus sama dan melakukannya dengan total. Dalam sebuah pertunjukan seni, tidak mengenal tempat, penonton dan lainnya.
“Saya mau ajarkan kepada semua generasi muda Indonesia, bahwa sangat penting untuk mencintai budaya sendiri, sebagai jati diri bangsa Indonesia, yang penuh dengan keberagaman suku, budaya, agama, ras dan lainnya,” katanya.
Dikatakan, generasi muda sekarang lebih sibuk untuk mengadopsi budaya luar. Sementara di luar negeri, mereka sangat tertarik untuk mempelajari budaya Indonesia.
“Yang saya mau ajarkan kepada generasi muda NTT, agar mau belajar dan mencintai budaya daerah sendiri sebagai jati diri. Dan jika ingin mempelajari budaya luar, maka kita sudah mempunyai dasar yang kuat untuk belajar budaya luar, karena sudah ada dasar budaya Indonesia sebagai jati diri,” ujarnya.
Sementara itu, Melki Jemri Edison Neolaka, mengatakan, persiapan untuk acara puncak konser sudah mencapai 95 persen. Dengan target penonton sebanyak 3.000 orang. Konser ini akan melibatkan 300an penari dan bintang tamu lainnya.
“Akan ada beberapa pemain sasando yang akan tampil di panggung, dan saya akan menari. Para penari juga akan mengenakan busana khusus NTT dan modern. Tetapi memang lebih khusus busana asli NTT untuk mempromosikan tenun NTT agar lebih dikenal dunia luas,” ujarnya.
Selain itu, akan ada konsep garapan yang akan digelar selama 90 menit. Penonton akan benar-benar disuguhkan pertujukan konser yang luar biasa.
“Untuk program dan kegiatan budaya di NTT terlalu lama tidur. Maksudnya, semua harus menunggu program pemerintah baru kerja, sementara di daerah lain, mereka terus berkembang,” kata Melki. (R1)