UTAMA
Jenazah Dua TKI Ilegal Tiba di Kupang
Kupang, penatimor.com– Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT yang meninggal dunia di luar negeri pada tahun 2018 terus saja bertambah.
Pemerintah Provinsi NTT kembali menerima dua peti mayat yang dikirim dari Kuala Lumpur, Malaysia, melalui Bandara El Tari Kupang, Kamis (30/8) siang.
Dua orang TKI tersebut diketahui atas nama Daniel Moronniku Kolin, asal Desa Kenere, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur.
Daniel diketahui meninggal dunia pada tanggal 26 Agustus 2018 akibat sakit hipertensi dan diabetes. Alamat TKI dengan riwayat keberangkatan non prosudural ini di Rumah Pekerja MRT Batu 4, Jalan Klang Lama, Selangor, Malaysia.
Sedangkan, jenazah kedua adalah Roy Marthen asal Desa Sanggarhorho, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.
Roy meninggal dunia pada tanggal 25 Agustus 2018 akibat kecelakaan kerja yaitu terjatuh di Selangor, Malaysia. Riwayat keberangkatan TKI ini juga non prosedural.
Kepala BP3TKI Kupang Siwa, mengatakan, riwayat proses keberangkatan keduanya tidak terdata di SISKOTKLN atau data manual, jumlah PMI asal NTT yang meninggal dunia.
Dia menyebutkan, jumlah TKI yang dikirim pulang akibat meninggal dunia pada 2018, tercatan total keseluruhan sebanyak 71 orang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini angka yang sangat tinggi.
“Periode Januari-Agustus 2018 sudah 71 orang TKI yang meninggal dunia. TKI yang diberangkatkan secara resmi hanya 2, sedangkan sisanya berangkat secara non prosedural atau ilegal,” kata Siwa.
Keluarga Daniel Noronniku Kolin, Thomas M. Kolin, mengatakan, menurut informasi yang diperoleh, Daniel meninggal dunia akibat kolesterol. Korban diketahui bekeja di kebun kelapa sawit, sementara tanggal meninggalnya tidak diketahui.
“Daniel meninggal sekitar tanggal 20an, karena proses pengiriman ke Kupang 3 hari yang lalu, sedangkan Daniel meninggal sebelumnya. Daniel meninggal akibat menderita penyakit kolesterol,” ujar Thomas yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi NTT.
Ditambahkan, Daniel sering balik ke kampung karena istri dan anak-anaknya ada di kampung.
“Dia ini sering ke kampung dan penyakit yang dideritanya baru dialami 1 tahun terakhir,” kata Thomas.
Dia mengharapkan kepada pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di pedalaman NTT, karena masih banyak masyarakat NTT yang belum mengetahui tentang prosedur menjadi TKI legal.
“Masyarakat di pedalaman khususnya di desa-desa tidak mengetahui tentang aturan yang diberlakukan, sehingga pemerintah bisa melakukan sosialisasi yang lebih difokuskan ke desa-desa,” ungkap Thomas.
Pantauan di kargo Bandara El Tari, puluhan keluarga menjemput jenazah Daniel Kolin, sementara jenazah Roy Marthen tidak ada keluarga yang menjemput.
Kedua jenazah langsung dibawa ke RSUD W.Z. Yohanes Kupang untuk dititip sementara, dan akan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing pada Jumat (31/8) siang. (R1)