Kupang, penatimor.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang Bernadus Benu tepat di hari ini, Jumat (31/8) pensiun.

Kamis (40/8) kemarin, dia memimpin apel terakhir di Balai Kota Kupang.

Dalam arahannya, Bernadus mengatakan, menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus jujur dan bertanggung jawab.

“Menjadi ASN adalah sesuatu yang diperoleh dengan kerja keras. Dari pekerjaan itu kita bisa makan dan minum, mendapat kehormatan dan lainnya,” katanya.

Bernadus memimpin apel terakhir bersama OPD lingkup Kantor Wali Kota Kupang, sebelum memasuki masa purna bakti pada tanggal 1 September 2018.

Dia mengatakan, menjadi seorang ASN yang bekerja dengan baik, bertanggung jawab, dan jujur tidak perlu takut dengan mutasi. Karena staf dengan kinerja yang baik dan loyalitas tinggi, akan selalu dicari dan dipakai di manapun.

“Saya mau ajak semua bekerja dengan jujur, loyalitas dan bertanggung jawab. Pimpinan boleh berganti, tetapi seorang ASN yang berkualitas, akan selalu dipakai,” ungkapnya.

Dia mengingatkan para ASN agar dalam bekerja harus mengutamakan kejujuran dan ikhlas dalam melayani masyarakat serta loyalitas pada pimpinan, karena yang dibutuhkan di dalam sebuah pemerintahan tidak hanya ASN yang cerdas tapi harus juga jujur.

Dia juga berpesan agar para ASN mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengisi jabatan lowongan yang ditinggalkan para pimpinan yang telah memasuki masa purna bhakti.

Sekda menjelaskan, sebentar lagi semua akan menghadapi sidang perubahan, untuk itu semua dokumen APBD segera dipersiapkan.

Jika memang terjadi pergeseran, jelas dia, maka harus dilaksanakan pada bulan September, agar tidak terjadi masalah dalam hal penggunaan anggaran mendahului.

“Saya harap semua bisa perhatikan hal ini, dan mempersiapkan diri agar siap melaksanakan tugas sebaik mungkin,” harapnya.

Dalam sebuah pemerintahan, lanjut Sekda, perlu adanya kerja sama. Begitupun dengan menjadi Sekda selama 5 tahun 6 bulan, dirinya menjadi sukses karena bantuan semua komponen ASN lingkup Pemerintah Kota Kupang.

“Ada dua ilmu yang harus dipelajari, yaitu ilmu tahu diri dan ilmu tahan diri. Tahu diri kita siapa, kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Walaupun dengan kekurangan yang sangat banyak, dan sedikit kelebihan, saya jalani tugas dengan baik, tidak mengorbankan rakyat, dan tidak mempermalukan kepala daerah. Semua ini karena kerja sama semua pihak, dukungan dan lainnya. Hubungan kita antara pimpinan dan bawahan sudah selesai, tetapi sebagai sahabat, kita tetap bersaudara,” ungkapnya.

Bernadus Benu lahir di Kualin, Kabupaten TTS pada tanggal 19 Oktober 1958. Dia merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Theopikus Benu dan Katharina Taneo.

Bernadus menikah dengan Marthase Talan pada tanggal 23 Mei 1988 dan dikaruniai 3 orang anak bernama Buyung Benu, Reienhard A. I. Benu dan Tuche A. Benu.

Selama berkarier menjadi ASN, beliau pernah menjabat sebagai Kabag Pembelaan pada Biro Bina Bantuan Hukum Sekretariat KORPRI NTT, Kepala Biro Bantuan Hukum pada Sekretariat KORPRI NTT, Kabag Hukum pada Sekretariat Wilayah Kodya Dati II Kupang, Kabag Organisasi pada Setwilda Kodya Dati II Kupang, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang, dan yang terakhir Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang. (R1)