Connect with us

PENDIDIKAN & SASTRA

Ratusan Calon Siswa SMA di Kota Kupang Belum Dapat Sekolah

Published

on

Johanna Lisapaly

Kupang, penatimor.com – Sebanyak 179 orang calon siswa SMA di Kota Kupang belum mendapatkan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Johanna Lisapaly di ruang kerjanya, mengatakan, sesuai dengan kesepakatan rapat para siswa yang belum mendapat sekolah akan diarahkan untuk mendaftar ke sekolah yang masih kosong, seperti SMAN 8 – SMAN 12, dan sekolah-sekolah swasta yang tersebar di Kota Kupang.

“Jumlah calon siswa yang belum mendapatkan sekolah sebanyak 179 orang, dan melalui kesepakatan tadi, banyak kepala sekolah swasta yang masih memberikan kesempatan untuk melakukan pendaftaran. Tidak ada kebijakan lain lagi selain kesepakatan dengan Sekda serta anggota DPRD dari Komisi V, sehingga para orangtua diharapkan untuk bekerja sama menjalankan kesepakatan yang sudah disepakati,” kata Johanna.

Sementara Anggota Komisi V DPRD NTT Winston Rondo, menegaskan kepada pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan di NTT, agar tetap pada aturan yang sudah disepakati, sehingga aturan yang sudah dibuat tidak dilanggar hanya karena desakan dari orangtua, yang sebenarnya menekan pemerintah, sehingga mutu pendidikan tidak berkembang.

Dia menilai, aksi protes dari orangtua ini merupakan tindakan yang sebenarnya tidak mendukung kebijakan pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan.

“Kebijakan kita hanya satu kali saja. Sekolah negeri yang kita izinkan penambahan rombel sudah penuh dan sekolah swasta masih terbuka, silahkan daftar ke sana,” tegas Winston.

Selain itu Kepala SMAK Giovanni Kupang Romo Yusintus Efi, Pr., dalam rapat tersebut, mengatakan, pihaknya bersedia menerima 15 orang untuk melengkapi kekurangan kuota yang tersedia di SMAK Geovanni, namun terkait dengan biaya, akan dilihat latar belakang ekonomi keluarga.

“Pada prinsipnya, kami akan membuka bagi para siswa dan orangtua yang mau mendaftar, tapi kami harus tahu siapkah ke-179 orang itu, apakah berasal dari keluarga dengan ekonomi yang mapan atau keluarga yang kurang mampu? Jika berasal dari keluarga kurang mampu maka kami akan mengguranggi biaya pendidikannya, namun kalau berasal dari keluarga pejabat dan lain-lain, maka akan di sesuaikan dengan keuangan yang sudah ditetapkan,” kata Romo Yusintus Efi.

Usai rapat, kepala dinas langsung menyampaikan hasil rapat kepada para calon siswa dan orangtua yang telah menunggu di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

Namun para orangtua menuntut harus mengembalikan anak mereka ke sekolah asal yang sudah mereka pilih.

Johanna Lisapaly yang didampinggi Kepala Bidang SMA, menyampaikan hasil rapat tersebut dan mengumumkan kepada para orangtua, tentang sekolah-sekolah yang masih membutuhkan penambahan siswa.

Mendengar hal tersebut, para orangtua langsung mengajukan protes, namun keputusan rapat tidak bisa dirubah oleh kepala dinas. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!