HUKRIM
Polisi Lidik Pelaku Buang Bayi di Baun
Kupang, penatimor.com – Pihak Polres Kupang melalui penyelidik Satreskrim terus melidik pelaku buang bayi yang ditemukan di Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Jumat (8/6).
Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson Amalo yang dikonfirmasi wartawan, Sabtu (9/6), mengatakan, untuk mengungkap pelaku pembuang bayi malang tersebut, pihaknya terus mendalami keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti.
“Kita terus kumpul keterangan saksi dan barang bukti di TKP untuk mengusut kasus ini dan menemukan pelakunya,” kata Simson.
Sebelumnya, masyarakat di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, gempar dengan ditemukannya potongan mayat bayi.
Potongan mayat bayi malang itu ditemukan di belakang rumah Heber Neno, warga wilayah RT 12/RW 06, Dusun 4, Desa Niukbaun, sekira pukul 07.00, Jumat (8/6).
Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Simson Amalo yang dikonfirmasi, Jumat (8/6), membenarkan.
Menurut Simson, para saksi yang menemukan adalah warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), masing-masing Heber Neno, 69, Komelni Arit Lopobois, 25, seorang guru honor dan Rosmarsa Nenobais, 36.
Dia menguraikan, penemuan potongan mayat bayi itu bermula sekira pukul 07.00, ketika Heber Neno sedang memotong daun petes (lamtoro) di belakang rumahnya.
Heber kemudian melihat induk anjingnya sedang membawakan sesuatu kepada anaknya.
Pria lansia itu mengira bahwa yang dibawa induk anjingnya adalah bangkai anak kambing.
Namun setelah didekati Heber dan dipastikan, ternyata bangkai tersebut merupakan potongan mayat bayi manusia (kepala, dada dan tangan kiri).
“Heber langsung memberitahukan kepada tetangga dan melaporkannya kepada anggota jaga Pos Pol Amarasi Barat,” kata Simson.
Dia melanjutkan, polisi yang menerima laporan masyarakat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.
Polisi juga bersama warga masyarakat sekitar mencari potongan mayat bayi yang lain di wilayah sekitar.
“Berdasarkan keterangan saksi mayat bayi tersebut diperkirakan dibuang di sekitar wilayah Ikan Foti. Sementara, pelaku atau orangtua bayi malang tersebut belum diketahui dan diperkirakan dari luar Desa Niukbaun,” sebut Simson. (R1)