Connect with us

UTAMA

DPRD Kota Kupang Minta Dispenduk Dekatkan Pelayanan

Published

on

Ilustrasi Disdukcapil (NET)

Kupang, penatimor.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang selalu mendapat keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang lambat dan sejumlah permasalahan lainnya.

Untuk itu, anggota DPRD Kota Kupang Jemari Yoseph Dogon mengharapkan agar Dispenduk terus berinovasi dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan membuka tempat pelayan sampai pada tingkat kelurahan.

“Bila perlu imbau masyarakat melalui RT-RW yang ada. Dispenduk harus berusaha agar pelayanan kepada masyarakat lebih lancar dan mudah diakses. Jangan biarkan masyarakat menunggu lama, antre, dan harus berulang kali ke Dispenduk hanya untuk urus administrasi kependudukan,” kata Jemari saat sidang Badan Anggaran (Banggar) di Kantor DPRD Kota Kupang, Jumat (8/6).

Selain itu, Jemari Yoseph Dogon juga menyoroti tentang laju pertumbuhan penduduk di Kota Kupang yang semakin meningkat setiap tahun, sehingga diperlukan solusi untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.

“Yang saya mau tanyakan adalah dengan cara apakah dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Kupang,” kata dia.

Jemari melanjutkan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana juga harus menunjukan kinerja dan pencapaiannya.

Pasalnya laju penduduk semakin hari semakin pesat, sehingga dipertanyakan apakah tidak ada teori baru yang dapat menunda laju pertumbuhan penduduk di Kota Kupang, setidaknya dapat memperlambat.

“Dinas ini harus tunjukan kinerjanya. Jangan hanya ikuti rutinitas saja,” tandas dia.

Sementara, Daniel Hurek, mempertanyakan apakah sistem komunikasi informasi edukasi masih berjalan atau tidak.

“Ternyata bahwa angka kelahiran di Kota Kupang sangat tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Langkah konkret apa yang dilakukan dinas terkait untuk menyelesaikan dan mengantisipasi hal ini,” ujar Daniel.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Retnowati, mengatakan, langkah dan program yang dilakukan dinas yaitu mencegah kehamilan, melihat jarak antara anak pertama dan anak kedua, dan terus melakukan sosialisasi edukasi bagi masyarakat.

Dijelaskan, ketersediaan alat kontrasepsi disediakan oleh pemerintah pusat, dan selama ini cukup untuk wilayah Kota Kupang.

Yang dilakukan pemerintah daerah melalui dinas teknis hanya merealisasi dan membagikannya kepada masyarakat.

Selain itu kata Retno, ada juga dengan menggunakan pil dan suntik, namun banyak kegagalan yang terjadi karena banyak masyarakat yang lupa dan alasan lainnya, sehingga masih terus dilakukan sosialisasi.

“Sistem komunikasi, informasi dan edukasi selama ini berjalan dengan baik. Sasarannya adalah di sekolah, kelurahan dan puskesmas, serta langsung ke rumah-rumah rakyat. Salah satu faktor tinggi angka kelahiran di Kota Kupang karena kehamilan dini yang cukup tinggi, karena pergaulan remaja zaman sekarang yang bebas dan kurangnya pengawasan orangtua,” jelas Retno.

Untuk itu, lanjut Retno, pihaknya juga selalu melakukan sosialisasi sampai ke sekolah-sekolah untuk langsung menjangkau anak usia produktif agar mendapat pemahaman tentang sistem reproduksi dan berbagai hal terkait lainnya. (R1)

Advertisement


Loading...
error: Content is protected !!