SOSBUD
Rayakan Bulan Soekarno, Alumni GMNI NTT Gelar Seminar Nasional
Kupang, penatimor.com – Ratusan alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) NTT akan menggelar temu alumni yang berpusat di Kota Ende tanggal 30 hingga 31 Mei 2018 mendatang. Selanjutnya pada tanggal 1 Juni akan menghadiri perayaan Hari Lahir Pancasila di Taman Bung Karno.
Kepastian itu disampaikan Ketua Tim 7 Ambrosius Kodo Rato dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (24/5/2018). Kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 300-san barisan Soekarnois dari kabupaten/kota se-NTT.
Menurut Boy, sapaan Ambrosius Kado Tato, kegiatan yang dirangkai dengan hari lahir Pancasila sebagai acara temu kangen para alumni GMNI se-NTT yang tersebar di seluruh NTT, apalagi para alumni sudah berkiprah di berbagai tempat seperti ASN, politisi, lembaga sosial, pengusaha, dosen, guru dan berbagai profesi lainnya.
“Kegiatan ini semacam melepas dan temu kangen karena kesibukan dengan pekerjaannya masing-masing. Kami pilih moment ini karena bertepatan dengan Bulan Bung Karno,” tandas alumni GMNI Kupang Angkatan Kedua ini.
Selain temu kangen, lanjutnya, kegiatan itu juga akan diisi dengan berbagai acara. Diantaranya, Seminar Nasional dengan topik utama tentang Historiografi Pancasila “Persembahan Indonesia untuk Tatanan Dunia Baru” dengan narasumber utama yaitu Frans Lebu Raya yang juga pendiri GMNI di NTT.
Seminar ini direncanakan akan dihadiri mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Ende, dengan tujuan untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa dan kaum muda di Flores.
“Apalagi akhir-akhir ini Pancasila sedang mengalami ujian berat dengan berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan bangsa. Disinilah kita diuji apakah nilai-nilai Pancasila masih bisa dipertahan atau tidak. Ini menjadi tugas generasi muda sebagai anak bangsa,” katanya.
Selain kegiatan ilmiah, para barisan Soekarnois juga akan menggelar bhakti sosial di beberapa tempat ibadah dan tempat umum di Kota Ende dengan harapan terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari sampah.
“Semoga dengan kegiatan ini, para alumni GMNI semakin dekat dengan masyarakat, semakin mencintai dan dicintai masyarakat, bangsa dan negara,” terangnya. (R2)