PILKADA
Petani di TTS Bilang Mama Emi Perempuan Hebat, Kami Pasti Pilih Dia
SoE, penatimor.com – Samuel Selan (53), tampak ceria di antara warga Desa Salbait lainnya. Dia dan warga lainnya sedang menanti kedatangan Cawagub NTT Emelia Julia Nomleni, tepatnya di kediaman ketua adat Karel Manbait (65), Rabu (23/5/2018).
Samuel adalah seorang petani yang menghidupi seorang istri dan lima anak. Selama ini dia menjual hasil pertaniannya di Pasar Takari. Dari Desa Salbait, jarak sepuluh kilometer yang harus ditempuh terasa sangat berat dan menjadi kendala besar. Penyebabnya, kondisi jalan sangat buruk, belum diaspal dan penuh dengan bebatuan serta tanah.
Dengan berjalan kaki, Samuel yang membawa hasil pertanian ke Pasar Takari, menghabiskan waktu sekitar dua jam di perjalanan. Dia sangat berharap jalan yang menghubungkan desa mereka dengan daerah-daerah lain, termasuk ke Pasar Takari diperbaiki.
Kedatangan Mama Emi di desanya membuat Samuel ingin bertemu untuk menyampaikan keluhan-keluhannya. Namun, saat pertemuan berlangsung, dia memilih untuk tidak bicara langsung dengan politikus PDI Perjuangan itu.
Sambil mengunyah sirih, Samuel hanya memandang Mama Emi dari jauh. Ketika Mama Emi berbicara, Samuel terlihat tersenyum, memperlihatkan mulut dan giginya yang merah.
Harapannya itu pun diawali dengan kekaguman terhadap sosok perempuan berambut putih ini. “Karena Mama Emi ini, bagi saya, perempuan hebat. Dia orang Amanatun, dan kami pasti pilih dia. Tidak ada pilihan lain,” katanya.
Tentu, harapan untuk menikmati jalan yang baik dan mulus, tetap ada. Dia sungguh berharap, Mama Emi bisa membantu mereka jika terpilih nanti.
Mama Emi, dalam kesempatan itu menyinggung juga soal infrastruktur di wilayah kecamatan Molo Barat yang masih buruk. Bagi Mama Emi, tentu ada tupoksi kerja yang jelas yang harus diselesaikan pemerintah.
“Kami sebenarnya tidak bisa berjanji. Pemerintah tidak bisa berjanji. Karena apa yang dijanjikannya sebenarnya adalah tanggung jawabnya. Tanpa harus berjanji, pemerintah harus melakukan apa yang telah menjadi tugasnya,” katanya.
“Soal jalur transportasi di wilayah ini, walau bukan menjadi kewenangan provinsi, namun kami bisa melakukan intervensi-intervensi terhadap pemerintah kabupaten agar persoalan ini bisa diselesaikan,” pungkas Mama Emi. (R2)